"nasi uduk ada buk..?" oh ada ini tersisa hanya satu porsi mas , mau mas ?
"Mau dong buk, tolong banyakin orek tempenya ya, senyumku kepada ibu penjual.Ia mas jawab ibu penjual". Dengan telatennya ibu penjual menyatukan semua teman -- teman nasi uduk itu mulai dari nasi uduknyaa, bihun, irisan telur, dua irisan timun, dan yang terakhir taburan sambal orek tempe penggugah sarapan ku yang menggunung hehehe.Â
salah satu makanan favoritku adalah "Nasi Uduk".Â
Disini kami bilangnya gitu, gak tau ya kalau di daerah lain namanya apa? Tak lupa juga aku membeli bebarapa kue -- kue untuk rekan kerjaku di kantor dan kuambil beberapa kue tersebut.Â
Sambil menunggu ibu penjualnya selesai membungkus, sejenak penglihatanku tertuju pada ibu - ibu yang membeli makanan dengan anak laki -- lakinya, senyum semangat anak tersebut ketika memilih makanan favoritnya yang tak sama denganku. Ia memilih onde -- onde banyak banget.Â
Ia pun memborong habis semua onde -- ondenya yang tersisa 10 buah.Â
"wah nih anak suka tau kelaparan...!" dalam fikirku saat itu."Â
"mas ini makananya, semuanya jadi 15 ribu, ucap ibu penjual, mengejutkanku!" Oh ia ibu .... Ini uangnya.Â
lalu Kulanjutkan perjalanan, Kunaiki merah putihku lagi dengan sekantung kecil sarapan pagi yang tergantung. Di perjalanan aku tiba -- tiba teringat ibu-ibu bersama anaknya yang sedang membeli makanan tadi, ibu tadi begitu bahagia mengantar anaknya kesekolah, membeli sarapan, dan mengendarai motornya sampai ke sekolah, entah kenapa dalam benakku berfikir kalau punya anak laki -- laki itu begitu lucu, imut, dan menggemaskan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H