Bahwa Papua dan wilayah sekitarnya belum terbebas dari banyak persoalan, itu adalah fakta. Tetapi solusi tepat adalah membicarakan bersama langkah apa yang baik untuk itu.
Maka tidak salah ketika saya mengatakan misi pemindahan ibu kota ke Kaltim tujuannya untuk "memerdekakan" Papua. Dengan kantor pusat pemerintahan berada dekat di sana, sudah barang tentu Papua akan lebih diperhatikan.
Jangan ada yang menutup mata terhadap fakta bahwa selama beberapa tahun terakhir pemerintah memberi perhatian yang cukup kepada wilayah dan warga Papua.
Belakangan pembangunan (infrastruktur) di Papua gencar dilakukan, dana otonomi digelontorkan dalam jumlah banyak, pemberian 10 persen saham PT Freeport Indonesia untuk dikelola sendiri, kemudahan bagi pemuda-pemudi lokal untuk berkarya sebagai aparat sipil negara (ASN), dan seringnya Presiden Jokowi berkunjung ke sana.
Saya sangat menyayangkan manuver individu atau kelompok tertentu yang tampaknya menyudutkan pemerintahan Presiden Jokowi. Padahal apa yang diperbuat Jokowi sungguh mulia. Bagi beliau, warga Papua adalah 'anak emas'.
Mengapa hanya gara-gara konflik mahasiswa asal Papua dengan warga Surabaya akhirnya Presiden Jokowi yang disalahkan? Selanjutnya menghembuskan referendum? Mengapa ada yang tega berbuat brutal tak karuan? Jelas itu salah!
Saya berdoa semoga saja pemindahan ibu kota negara segera terwujud. Kalau ditanya apakah saya sepakat, jawabannya iya dan tidak. Saya sekarang tinggal di Jakarta, dan bila mau mengurus sesuatu lebih cepat, apalagi hubungannya dengan pemerintah pusat.Â
Saya tidak ingin Presiden Jokowi dan jajarannya harus berkantor jauh dari tempat tinggal saya. Saya juga sebenarnya iri, daerah saya di wilayah paling Barat Indonesia bakal semakin jauh dengan ibu kota negara di banding wilayah Tengah dan Timur Indonesia.
Sama seperti mereka yang tinggal di wilayah Timur Indonesia, saya harus merasakan betapa susah dan nikmatnya berkunjung ke ibu kota (yang baru nantinya). Mereka berhak merasakan apa yang pernah saya alami. Ini untuk urusan kepentingan pribadi.