[caption caption="Petunjuk arah (gambar: erigatri.com)"][/caption]
Banyak faktor yang membuat orang malu bertanya, mulai dari rasa malu, takut bertanya atau karena sejatinya dia tertutup dan menutup dirinya dengan orang lain. Tentu saja ini merepotkan dirinya terlebih tiada petunjuk jalan berupa peta atau panduan teknologi petunjuk arah. Tersesatlah jadinya.
Berani bertanya namun tidak menggunakan strategi bertanya yang baik juga akan menjadi bumerang, karena bukan saja kita akan dicuekin bahkan bisa jadi malah disesatkan terutama di kota besar yang memang kadar indivudalismenya lebih tinggi dibandingkan dengan penduduk desa.
Memperhatikan lokasi bertanya juga penting demi keamanan kita, alih-alih mendapatkan jawaban yang terjadi malah senjata tajam melingkar di leher sebagai jawaban. Memilih bertanya pada lokasi ramai harus jadi pilihan dibanding pada lokasi yang sepi mencekam.
Etika bertanya juga perlu kita perhatikan saat kita pada posisi dalam kendaran roda dua atau empat, turunlah sejenak dari kendaaran anda dan kemudian bertanya. Jangan bertanya langsung dari balik kaca mobil anda karena ini akan menyinggung perasaan yang ditanya. Demikian juga pada posisi saat di atas kendaraan roda dua, sebaiknya mematikan mesin motor sebelum bertanya, semuanya semata-mata demi mengharga orang yang kita tanya.
Mendekatkan diri dengan berbahasa yang ditanya juga layak dilakukan agar ada kedekatan antara kita dengan pihak yang ditanya, sehingga bukan saja jawaban benar yang kita dapatkan tapi juga sederet informasi lain bisa juga kita dapatkan.
Menjauhkan diri dari sikap yang lugu saat berada di daerah orang lain dan tetap tidak terlihat kebingungan saat bertanya juga layak tidak diabaikan, karena keluguan kita bisa jadi sasaran empuk pelaku-pelaku kejahatan saat kita terlihat bingung mencari jalan atau tujuan.
Mengapa etika dan cara bertanya penting harus kita lakukan, karena inilah budaya kita yang selalu menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan keramahan. Dengan bertanya secara benar tentu saja kita harapkan akan mendapatkan timbal balik berupa jawaban yang baik pula serta jauh dari penyesatan arah jalan.
Malu Bertanya sesat di jalan
Sebagai pribadi yang menyukai kegiatan bepergian bukan berarti saya tak pernah tersesat jalan, beberapa kali saya pernah salah lokasi kegiatan blogger akibat malu bertanya atau akibat tidak lengkapnya alamat yang dituju. Sehingga bukan saja membuat bingung yang ditanya tapi juga membuat saya sendiri tambah bingung karena alamat yang saya bawa tidak jelas. Terlebih bila internet sebagai petunjuk lokasi kegiatan saya tak aktif akibat tak berfungsi karena habisnya paket internet. Kasihan ya?
Namun yang paling sering terjadi saat berada di Jakarta adalah banyak orang Jakarta sendiri yang tak begitu hafal lokasi yang kita tanyakan, entah karena perubahan kota Jakarta yang cepat serta banyaknya jalan yang ada di Jakarta sehingga membuat bingung orang Jakarta sendiri.
Bertanya di lokasi yang berada di daerah justru relatif mudah ditemukan sepanjang data yang kita bawa lengkap dan jelas, mungkin kondisi di daerah yang relatif belum banyak jalan yang tersebar sehingga memudahkan siapapun yang bertanya.
Kembali kepada etika dan cara yang baik saat bertanya saya memiliki trik saat berkunjung 25 tahun silam ke rumah teman yang berada di pelosok Lampung. Jauh hari dia mewanti-wanti saya agar hati-hati saat berada di termina Rajabasa yang kala itu memang dianggap rawan keamanan terutama bagi pendatang.
Maka saat tiba di terminal Rajabasa saya turun dengan tetap memperlihat seolah sudah biasa di terminal tersebut dan langsung menuju warung kopi untuk rehat sekaligus mencari informasi seputar kampung teman yang hendak saya tuju. Saya juga berdialog dengan berbahasa Jawa karena saat diperhatikan tukang kopi tersebut ngobrol dengan temannya dengan berbahasa Jawa. Mendekatkan diri lewat bahasa yang diucapkan oleh yang kita tanya tanya semata diharapkan adanya kedekatan sehingga saya akan dianggap bagian dari mereka dan akan dibantu lewat petunjuk yang lengkap perihal arah tujuan saya.
Jadi jangan pernah ragu untuk bertanya saat anda tak tahu arah tujuan dan jangan pernah mengabaikan kesopanan dan etika yang benar saat bertanya.
[caption caption="Kecepatan BNI menjawab saat kita bergabung dengan Twitter BNI (Gambar: dokpri)"]
BNI dan Program tagar #AskBNI
Dalam rangka mendekatkan diri serta memudahkan interaksi antara nasabah dan masyarakat umum, ban BNI46 bersama Twitter Indonesia meluncurkan program #AskBNI dengan tujuan agar nasabah muda dapat dengan cepat memperoleh informasi seputar BNI. Peluncuran tagar ini sekaligus bertujuan untuk meningkatkan engagement BNI dengan nasabah Gen Y.
Mengapa generasi Y mendapatkan perhatian, karena nasabah generasi Y adalah tipikal nasabah yang tidak bisa lepas dari gadget dan sangat familiar dengan medsos. Maka cara-cara memberi informasi ala konvensional sudah sangat jauh dilakukan oleh generasi ini.
Adapun informasi-informasi yang dapat diperoleh dengan tagar #AskBNI adalah informasi seputar produk dan layanan perbankan, hingga promo-promo menarik yang ditawarkan BNI. Misalnya saja seperti promo belanja, travel, hotel, restoran dan masih banyak lagi.
Selain itu tagar #AskBNI juga menawarkan fitur informasi promo, produk dan layanan BNI lewat Direct Message Twitter (DM). Cara menggunakannya cukup sederhana. Nasabah tinggal follow akun Twitter @BNI46 dan mengirimkan #AskBNI melalui DM ke akun tersebut. Semua yang ingin diketahui nasabah muda akan terjawab dalam waktu singkat melalui akun Twitter @BNI46.
[caption caption="Informasi yang bisa kita dapatkan lewat tagar #AskBNI (gambar: dokpri)"]
Â
BNI memahami bahwa tantangan ke depan bagi perbankan adalah bagaimana menjangkau para masyarakat untuk bisa bergabung menjadi nasabah. Dengan adanya fitur #AskBNI ini diharapkan mampu memberikan informasi lebih, sehingga ketertarikan bagi para nasabah, maupun calon nasabah.
Kepemilikan nasabah BNI dan masyarakat umum atas gadget cerdas serta kebiasaan penggunaan medsos terutama twitter menjadi jembatan bagi BNI untuk lebih memberikan pelayan yang maksimal, cepat dan uptodate.Â
Sebagaimana seperti yang saya paparkan di atas bahwa kedekatan bahasa perlu juga dilakukan agar ada timbal balik yang baik antara si penanya dan yang ditanya sebagaimana yang dilakukan BNI dengan nasabahnya lewat tagar #AskBNI.
Selamat bertanya dan tetap jaga etika kita.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H