Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Al-Wasilah ke Madinah Setelah Tuntas Melakukan Ibadah Umrah

2 Mei 2024   08:07 Diperbarui: 2 Mei 2024   08:08 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jemaah Al-Wasilah Padang Pariaman foto bersama dekat Ka'bah usai umrah, sebelum berangkat ke Madinah. (foto dokpri)

Tentu semua jejak perjuangan nabi itu dilihat langsung oleh jemaah Al-Wasilah ini. Tak sekedar melihat, tetapi menjadikannya i'tibar, pelajaran, sekaligus sejarah panjang, sehingga Islam yang membawa pesan kedamaian, hadir di ujung negeri, kampungnya para jemaah ini.

"Aku datang memenuhi panggilan Mu, untuk umrah". Itulah awal, ketika pakaian ihram hendak dipasang di tempatnya, sesuai panduan pimpinan jemaah.

Ketika Allah SWT terasa sudah memanggil, semua pernak-pernik yang melekat dalam diri, lupakan.

Jangan ingat yang tinggal di kampung. Jangan pula ingat perjalanan usaha dan harta yang kita tinggalkan di kampung.

Satu ingatan kita, bahwa umrah yang kita lakukan adalah panggilan Allah SWT. Terasa nikmat dan menyejukkan hati.

Tak terasa lelah, meski kurang tidur. Sibuk ibadah di tempat yang tidak bisa tiap sebentar kita datangi. Satukan hati dan pikiran, bahwa rangkaian umrah ini adalah panggilan Allah SWT.

Menurut Bustanul Arifin Khatib Bandaro, keistimewaan umrah dengan Al-Wasilah ini, jemaah dibimbing oleh para tuanku, ulama yang berpengalaman.

Berpengalaman soal umrah dan haji, karena dipelajari. Lama mengaji di surau, sehingga hasil yang dicapai adalah umrah yang mabrur dan mabrurah.

Al-Wasilah Padang Pariaman menyediakan banyak surau dan masjid sebagai tempat manasik sebelum berangkat.

Yang berangkat kali, adalah jemaah yang tergabung dalam manasik di Surau Kampung Tangah, Balah Aie Utara dan Masjid Raya Sungai Durian. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun