Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Terpesona di Kawasan Saribu Rumah Gadang

3 Maret 2024   07:48 Diperbarui: 3 Maret 2024   07:50 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aktivitas beralih ke masjid, saat pengeras suara itu bersuara lantang memanggil orang untuk shalat lewat azan.

Masuk ke kawasan Saribu Rumah Gadang setelah Magrib di Masjid Raya Muaro Labuah, suasana terasa nyaman dan damai.

Mengintari lampu-lampu yang terpasang di kiri dan kanan jalan di kawasan itu. Ada juga sebagian home stay di situ.

Sehingga kami berpikir, untuk mendalami kehidupan rumah gadang, perlu bermalam di situ. Tapi suatu ketika nanti. Sekarang saatnya membalikkan setir mobil arah pulang, meski sempat berpikir untuk bisa sampai di Leterwe, perbatasan Sumbar dengan Jambi.

Cuma kami penasaran, apakah rumah gadang ini sampai seribu jumlahnya?

Rumah gadang adalah simbol dari kekuatan suku bangsa Minangkabau. Di rumah gadang itu Bundo Kanduang berdiam, menjalani kehidupan, dan rumah gadang itu juga menjadi kekuatan sebuah kaum.

Seorang datuak atau niniak mamak harus punya rumah gadang. Rumah gadang memang besar, terbuat dari kayu, dan sekarang sudah ada yang beralih ke bangunan permanen sebagiannya.

Tapi yang jelas, simbol adat dan syarak itu masih terpahat kuat di Ranah Sarantau Sasurambi ini.

Akhirnya, doa yang bisa kami mohonkan, semoga di momen pertambahan usia Ketua Syamsul Bahri Palito Sampono Basa ini, bisa menjadikan yang terbaik untuk masa depannya.

Masa depan tentu lebih baik dari sekarang, buat dia, keluarga, dunsanak dan masyarakat Katapiang sendiri.

Sebab, Syamsul Bahri Palito Sampono Basa adalah seorang cadiak pandai di tengah masyarakat Katapiang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun