Mohon tunggu...
Tuanku Damanhuri
Tuanku Damanhuri Mohon Tunggu... Penulis - Padang Pariaman Bicara

Lakuang maninjau kalam manyigi

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Spritualitas Tuanku Bagindo Lubuak Pua yang Tidak Pernah Padam

7 Januari 2024   10:09 Diperbarui: 7 Januari 2024   11:22 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Tuanku Bagindo Lubuak Pua di Nagari Balah Aie Utara. (foto dokpri)

Lalu karya besar Tuanku Bagindo yang lama menetap di Surau Pekuburan ini, adalah pembuatan irigasi.

Tahun 1915, irigasi itu kemudian bernama Irigasi Ujung Gunung. Dari Ujung Gunung Sungai Sariak hingga ke hilirnya Limau Hantu di Balah Aie.

Ratusan hektar sawah yang dialirinya. Termasuk juga usaha perikanan masyarakat di sepanjang kampung itu, bergantung pada Irigasi Ujung Gunung.

Tuanku Bagindo Lubuak Pua tersebut sebagai ulama, niniak mamak dan tokoh masyarakat yang merintis pembuatan irigasi itu.

Dia yang menjembatani masyarakat banyak sekaligus pekerja, memberlakukan aturan gotong royong masyarakat secara bergantian di Nagari Sungai Sariak hingga Nagari Balah Aie dalam menuntaskan pekerjaan irigasi itu.

Setiap ulama punya zaman dan setiap zaman pun ada ulamanya. Setidaknya, Tuanku Bagindo punya zaman yang panjang, panjang sekali dan hingga kini nama Tuanku Bagindo, spritualitas pengajiannya masih melekat di masyarakat.

Surau Pekuburan di Lubuak Pua sampai tak cukup untuk menampung lautan masyarakat yang datang menjenguk kala Tuanku Bagindo berpulang.

Masyarakat seperti terhipnotis, mendengar kabar kepergian seorang ulama spritualitas, guru yang ikhlas mendidik dan mengajar, guru yang mengamalkan kaji sebelum diajarkan.

Ribuan masyarakat dan jemaah berebut untuk bisa ikut memandikan, menshalatkan serta mengantarkan ke peristirahatan terakhirnya, tahun 1955 itu.

Pandangan batin Tuanku Bagindo, menjadikan antara dia dengan Tuanku Shaliah Sungai Sariak saling menjaga adab.

Adab dan etika terjaga dengan baik, meskipun dari kasat mata orang banyak, kedua ulama ini saling berjauhan tempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun