Masa kepemimpinan Marzuki ini cukup banyak dan signifikan perubahan di Lubuk Pandan. Surau kayu yang ikut rusak akibat gempa 2009, diganti dengan bangunan permanen, besar pula.
Marzuki wafat dan makamkan di Lubuk Pandan, dekat makam Buya, pas di belakang bangunan utama atau di mihrab Surau Lubuk Pandan.
Pasca Marzuki, estafet kepemimpinan dan keberlangsungan Madrasatul 'Ulum diteruskan oleh Marulis Tuanku Mudo.Â
Alumni asal Kabupaten Solok yang tinggal di Sikabu Lubuk Alung ini tercatat memulai aktivitas kelanjutan pesantren ini tahun 2020.
Sementara, tokoh yang ikut berkontribusi dalam perubahan di Lubuk Pandan, tapi tak berperan sebagai pemimpin dan pengajar, adalah Buya Buchari Rauf.
Dosen IAIN yang pernah jadi anggota DPRD Sumbar dari PPP di zaman Orde Baru ini adalah tokoh yang sering dipanggil oleh Buya.
Soal bangunan, soal mendapatkan uang untuk operasional surau dan rehab bangunan, zaman itu Buya banyak memanggil Buchari Rauf ini.
Buchari Rauf terkenal orang yang lincah, punya banyak jaringan dari daerah hingga ke pusat.
Ada dua dekade yang kiprah Buchari Rauf terasa menonjol di Lubuk Pandan. Surau yang lantai duanya dari kayu, adalah Buchari Rauf motor penggerak utama terwujudnya surau itu.
Lalu, asrama depan berlantai dua, permanen juga kiprah Buchari Rauf. Kala itu dapat bantuan lewat aspirasi dia di DPRD Sumbar.
Latiful Khabir Tuanku Kaciak pun tak kalah kontribusi positifnya terhadap pembangunan fisik.