Menurut sejarah, jarak pembuatan antara Masjidil Haram dengan Masjidil Aqsha ini mencapai 40 tahun.
Jemaah yang dipimpin muthawif Buya Bustanul Arifin Khatib Bandaro ini merasa dapat keistimewaan tersendiri.
Ya, sekali Shalat Jumat di Masjid Nabawi Madinah dan satu kali di Masjidil Haram Mekkah.Â
Sungguh perjalanan umrah yang amat luar biasa, bisa beribadah sebanyak-banyaknya, apalagi berkesempatan pula Shalat Jumat di dua masjid istimewa dan hebat, peradaban Islam di dunia ini.
Masjidil Haram, ritual haji dan umrah, erat kaitannya dengan Ibrahim, Ismail dan Nabi Muhammad Saw sendiri.
Masjidil Haram anti terhadap kekerasan. Dilarang berbuat zalim, karena itu Baitullah.
Dulu, ada sekolompok pasukan yang ingin menghancurkan Ka'bah. Memakai kendaraan Gajah, dan dimusnahkan oleh Allah SWT lewat segerombolan burung yang terbang di udara.
Burung itu melempari tentara pakai Gajah tadi dengan batu dari tanah liat yang dibakar. Semua tentara bersama dengan gajahnya musnah laksana daun kayu dimakan ulat.
Nah, peristiwa ini tercatat dalam kitab suci umat Islam, Quran surat Al-Fil. Artinya, Masjidil Haram berada di tanah yang suci.
Orang yang masuk masjid itu harus suci dan bersih hatinya dari semua penyakit hati. Tidak boleh ada dendam, sakit hati, banyak sabar.
Masjidil Haram adalah gerbang utama Islam. Dari berbagai aliran umat Islam bebas melakukan ibadah di situ.