Mohon tunggu...
Nyonya Besar
Nyonya Besar Mohon Tunggu... Lainnya - Akun Verified

Sering marah, tapi gak suka marah, hobinya masak, padahal gak bisa juga, senang kalau menang di debat kusir, sering juga mikir yang gak penting-penting, trus marah-marah, gak bisa berhenti makan (saya hanyalah wanita biasa), bahagia saat nonton drama korea sambil nangis sesegukan, tidak punya bakat olahraga tapi kecanduan badminton dan voli. Pengennya suka nulis, tapi malas baca, malas tidur, lebih malas lagi kalau bangun, lemah hati tapi bohong demi imej.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ahli Bicara Seperti Ahli yang Benar-benar Ahli

10 Agustus 2020   12:37 Diperbarui: 11 Agustus 2020   09:01 194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Berita baru yang dianggap kabar gembira, penyelamat, hadiah surga

4. Dukungan testimoni orang-orang "penting"

5. Pengulangan yang dihembuskan terus menerus

Jumlah kelima variabel diatas menghasilkan false logic seperti di tulisan sebelumnya. Bila false logic ini ditularkan ke peer group nya Maka akan menjadi kesalahan berjamaah. Dengan istilah "the power of number", maka semua yang mayoritas akhirnya akan menguasai pendapat di mayoritas. 

Masih bingung? 

Ah ya tidak mengapa, ini hanya cobaan. Nanti juga paham kalau dibaca berulang kali. . Jadi bagaimana untuk membedakan mana ahli yang ahli sebenarnya? Latih kebiasaan skeptis. 

Jangan percaya semua hal begitu saja. Mereka yang cara bicaranya meyakinkan belum tentu benar-benar ahli. Mungkin mereka baru ahli bicara seperti seorang ahli saja. (Ulangi: ahli bicara) Selalu jujur dengan diri sendiri bahwa tulisan apapun yang dibaca  belum tentu benar. Termasuk tulisan saya yang membingungkan ini. Karena saya jelas bukan ahli, cek saja jumlah artikel, jumlah view dan semua statistiknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun