Dari arah dalam rumah si Kecil memanggil Dia sambil berlari ke arahnya dengan cepat di sambut dan sesaat sudah ada dalam gendongnya. Betul-betul penuh kasih sayang dan kelembutan, begitu beruntung Sang Suami memilikinya.Â
Sejenak aku terdiam di belakangnya sambil memandang dari dekat, ini awal aku baru memandang dia dari dekat. Begitu Indah, menawan, lekuk tubuh, sintal berisi, khas ibu-ibu rumah tangga lainnya.Â
Kemudian ku tersadar ketika dia mengajak ke arah ruang makan karena disana sudah menunggu Sang Suami. Sang suami menyambut ku dengan ramah tamah dan kami bersalaman sembari menyuruhku duduk di salah satu bangku meja makan itu.Â
Aku baru sadar ternyata hanya aku yang menjadi undangan hari itu. Ternyata mereka memang ingin berbagi kepada Lelaki tua depan rumah mereka mungkin karena anggapan mereka aku sendirian jadi butuh teman untuk berbincang.Â
Kami pun makan berempat menyantap masakan istrinya, nikmat. Selain menawan rupanya dia pintar masak makin bertambah kekaguman ku.Â
***
Pukul 18.00 WIBÂ
kami sudah duduk di ruang tamu. Berbincang berbagai hal, dari cerita ku masa lalu hingga aku sampai bisa sendiri di rumah itu.Â
"kalau bapak mau main-main kemari ya silahkan. Pintu rumah kami selalu terbuka kok." Ujar suami nya, Hendra.
 "Makasih nak. Ya tapi kan gak enak kalo bapak kemari tapi nak hendra enggak ada di rumah. Di sangka bapak gpain lagi entar." Ucap ku.Â
"enggak papa kok pak. Sekalian nemenin Santi atau bapak bisa main-main dengan andy (anak mereka). " timpal Istrinya, Santi yang sedang menggendong anak nya.