Mohon tunggu...
Tsaniyati Robihah
Tsaniyati Robihah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN SALATIGA

panggil saja sun :)

Selanjutnya

Tutup

Diary

Jangan Lari, Menderitalah Sampai Kau Sembuh

29 April 2024   23:45 Diperbarui: 29 April 2024   23:49 390
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjadi manusia nyatanya tidak selalu bertemu dengan takdir yang kita mau. Banyak hal yang harus kita hadapi, ada sesuatu yang membuat kita tersenyum lebar, ada pula sesuatu yang membuat kita meringis kesakitan.

Tenang, semua yang sudah tuhan gariskan pasti mempunyai kesan pesan. Kita harus ikhlas atas apa yang sudah terjadi, baik itu senang maupun sedih. Berusaha menghindar dari kenyataan justru menambah kesedihan yang membawa kita tak pernah sembuh dari kesedihan itu. Nyatanya, rasa sakit yang kita lalui dapat membuat kita kuat kan ?.

Seperti yang dikatakan Maulana Rumi, " Lari dari sesuatu yang menyakitimu akan semakin menyakitimu. Jangan lari, terlukalah sampai kau sembuh". -- Jalaluddin Rumi -.Petuah itu yang menghantui kerangka pikiranku akhir ini.

Manusia akan selalu dihantui oleh perasaannya sendiri, "Ketakutan itu tidak nyata, kecuali kita membiarkannya menjadi begitu", begitu kiranya kata Arthur C. Clarke seorang penulis yang terkenal dengan fiksi ilmiahnya. "Digae mumet nggeh mumet, digae seneng nggeh seneng, digae nesu nggeh nesu, digae santai ya dadi santai, digae kesel nggeh dados kesel, digae enteng nggeh enteng, nek mboten di 'GAE' ya ga bakal 'DADI'...gur sampean pingin setel pripun ngoten mawon, nggeh to?." Kalau kata kakakku sih begitu, perealisasian itu tergantung apa yang kita rangkai dalam mindset kita sendiri. Setelah ini renungkan sedikit senandung kata dari notafoxy

 Bertahanlah, akan ada suatu masa

Seluruh cerita tentang dunia

Membuat kau serasa ingin berputus asa

Lelah yang tak terluah

Lelah yang bergelimang dengan keluh kesah

Rehatlah, bukan sekedar fisikmu

Tapi jiwamu juga membutuhkan itu

Dari banyaknya keserabutan dikepala,

Tidak ada satupun yang tersebutkan

Entah bagaimana ingin meluapkan,

Aku juga tidak tahu harus dari mana ku mulakan

Garis waktu kian melaju

Dan ada yang masih mencari tempat untuk dituju

Garis waktu kita tak selari

Meski diwaktu yang sama kita sama-sama berlari

Karena banyak yang perlu dipelajari

Dengan takdir sendiri

Bernafaslah,

Dan berjalanlah meski lelah

Percayalah,

Dibalik semua ini Tuhan pasti beri hikmah

Dari banyaknya manusia di dunia ini, tak satupun manusia yang dapat terhindar dari cobaan, akan selalu ada teka teki dari tuhan yang kita sendiri belum tau ada kejutan apa lagi dibalik semua ini. Saat ada bahagia menghampiri kita, sedikit sekali orang yang memikirkan "ada cobaan apa lagi ya setelah ini?", tapi saat manusia tertimpa kesusahan banyak sekali manusia yang memohon mohon "kapan ini usai Tuhan?". 

Yakinlah, bahwa semua yang sudah tuhan suguhkan pasti itu yang terbaik buat kita. Jika kita bisa mengambil pelajaran atas apa yang menimpa, kita akan tau bahwa semua ini dapat menjadi pelajaran untuk menjadi lebih baik dan lebih hati-hati lagi. Memang terkadang kita susah untuk menerima semua kenyataan ini, tapi tetaplah ridho, tetaplah ikhlas dengan keadaan yang sama sekali tak kita inginkan, "Rasa sakit akan meninggalkanmu begitu ia selesai mengajarkanmu. 

Perhatikan apa yang Tuhan ingin, ajarkan padamu lewat rasa sakit yang kamu rasakan sekarang, jika kamu sudah paham, kamu tak akan lagi merasa sakit." - Alfaruq -. Begitu kiranya seperti yang diucapkan sastrawan ponorogo itu. Jangan sampai kamu terlukai oleh ekspetasimu sendiri. Bangkitlah, biarkanlah semesta berjalan sesuai dengan izin tuhan.

Kita hidup di dunia ini tentunya selalu beriringan dengan keadaan yang diluar kendali kita, seperti sikap orang lain terhadap apa yang mereka lakukan. Kita tidak bisa mengendalikan akan hal itu, kadang kita selaras kadang tidak. Kita bebas untuk melakukan apapun di dunia ini, kebebasan kita itu dibatasi oleh hak dan kebebasan orang lain, begitu juga sebaliknya. "Dalam kehidupan kamu akan menemukan dua jenis orang, orang yang membangunkanmu dan orang yang menjatuhkanmu, namun pada akhirnya kamu akan berterima kasih pada mereka berdua." -- Alfaruq -.

Sekarang gampang saja, lakukan sebagaimana kamu ingin diperlakukan, jika kamu tidak ingin diperlakukan seperti itu maka jangan melakukannya, jika sudah terlanjur ya... lapangkanlah dadamu jika suatu saat nanti pantulan itu sudah mengenaimu, sadar dan sabar. Mungkin itu cukup sedikit menyadarkan.

 Dalam pepatah Jawa mengatakan urip iku urup (hidup itu timbal balik) kita memang tidak bisa mengendalikan sikap orang lain terhadap kita, tapi kita bisa mengatur sikap kita terhadap orang lain. Itulah yang akan menjadi pantulan bagaimana kita diperlakukan, jadi sebisa mungkin tanamlah yang baik-baik agar kelak yang kita tuai baik pula. Benar apa yang dikata oleh Alfaruq

Tak ada hidup yang sempurna

Tak ada bahagia yang sempurna

Tak ada kehidupan seseorang yang sempurna

Semua ada lemah dan cacatnya

Semua memiliki Medan perang masing-masing dengan segala romantikanya

Semua memiliki peran, perang, dan karmanya masing-masing dalam kehidupan ini

Sadari, nikmati, syukuri serta ridho dengan setiap jatah takdirmu, menerima ikhlas dengan apa yang sudah jadi bagian qodho qodarnya, tanpa membandingkan dengan nikmat yang dipunya orang lain

-Alfaruq-

Menangislah, bersedih secukupnya, jangan sampai kesedihan berhasil menguasaimu. Semua ada masanya, semua ada batasannya, maka bersabarlah. Terkadang kita lupa bahwa yang dapat menumbuhkan bahagia itu diri kita sendiri, kali ini berjanjilah, jadikanlah diri sendiri sebagai tempat pulang ternyaman, karena didalamnya, ada penciptamu.

Memang inilah seni dalam permainan hidup, nikmatilah, semua akan pulih pada waktunya. Teruslah berdoa... Sungguh berdoa itu ibarat mengetuk pintu langit. Tetaplah berdiri didepan pintu itu, sehingga tatkala tuhan sudah membukanya, kamu bisa langsung masuk kedalamnya.

Teruslah berdoa... Karena dalam 'terusmu' itu terdapat 'percaya', semakin 'terus' maka semakin 'percaya'. Rasa percaya ini akan membentuk anak-anak tangga, semakin tinggi maka semakin kamu mendapatkan apa yang kamu maksudkan. Sekarang kembali pada pilihanmu, meratapi atau mempelajari?, Kamu bebas untuk mengatur keadaan ini.

Selamat berdamai dengan keadaan, nikmatilah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun