Tak ada bahagia yang sempurna
Tak ada kehidupan seseorang yang sempurna
Semua ada lemah dan cacatnya
Semua memiliki Medan perang masing-masing dengan segala romantikanya
Semua memiliki peran, perang, dan karmanya masing-masing dalam kehidupan ini
Sadari, nikmati, syukuri serta ridho dengan setiap jatah takdirmu, menerima ikhlas dengan apa yang sudah jadi bagian qodho qodarnya, tanpa membandingkan dengan nikmat yang dipunya orang lain
-Alfaruq-
Menangislah, bersedih secukupnya, jangan sampai kesedihan berhasil menguasaimu. Semua ada masanya, semua ada batasannya, maka bersabarlah. Terkadang kita lupa bahwa yang dapat menumbuhkan bahagia itu diri kita sendiri, kali ini berjanjilah, jadikanlah diri sendiri sebagai tempat pulang ternyaman, karena didalamnya, ada penciptamu.
Memang inilah seni dalam permainan hidup, nikmatilah, semua akan pulih pada waktunya. Teruslah berdoa... Sungguh berdoa itu ibarat mengetuk pintu langit. Tetaplah berdiri didepan pintu itu, sehingga tatkala tuhan sudah membukanya, kamu bisa langsung masuk kedalamnya.
Teruslah berdoa... Karena dalam 'terusmu' itu terdapat 'percaya', semakin 'terus' maka semakin 'percaya'. Rasa percaya ini akan membentuk anak-anak tangga, semakin tinggi maka semakin kamu mendapatkan apa yang kamu maksudkan. Sekarang kembali pada pilihanmu, meratapi atau mempelajari?, Kamu bebas untuk mengatur keadaan ini.
Selamat berdamai dengan keadaan, nikmatilah.