Guru harus membuat kelas menjadi tempat yang menyenangkan, kondusif, dan nyaman. Menurut Bayanah, (2019), suasana kelas yang nyaman menunjukkan bahwa sebagian besar siswa dapat berpartisipasi secara aktif selama pembelajaran. Ketika siswa merasa nyaman maka siswa bisa menerima pembelajaran dengan baik dan guru dapat memberi tanggapan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode tanya jawab terbuka, mendengarkan pendapat siswa, dan menciptakan interaksi positif antar siswa dapat membantu menciptakan lingkungan belajar yang positif.
i. Mengembangkan Karakter Siswa
Pengembangan karakter siswa sebagai bagian dari pembentukan nilai-nilai bela negara, yaitu guru harus memahami karakter setiap siswa agar memudahkan dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu guru juga dapat menanamkan nilai positif untuk pengembangan karakter siswa pada nilai-nilai bela negara seperti jujur,sopan santun, saling menghargai, dan sikap disiplin. Hal ini sejalan dengan penelitian Nurhidaya et al., (2021), yaitu sebagai pembimbing, peran seorang guru sangat penting.
Dengan menerapkan strategi-strategi atau cara-cara di atas, guru dapat membangun suasana kelas yang aktif, mendukung pembelajaran siswa, dan membantu siswa menerapkan nilai-nilai bela negara dalam kehidupan sehari-hari.
Faktor-faktor yang memengaruhi siswa dalam menerapkan nilai-nilai bela negara pada pembelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Agama terbagi menjadi dua, faktor sosial dan faktor non-sosial. Faktor sosial adalah keadaan kelas yang nyaman, materi yang diajarkan di kelas menarik yang membuat siswa aktif dan mengikuti pembelajaran dengan baik serta menciptakan perilaku positif antara guru dan teman sebaya. Faktor non-sosial adalah dukungan orang tua dari rumah, suasana yang aman akan membuat nyaman untuk ditinggali bagi siswa saat di rumah. Penciptaan kondisi tempat, fasilitas, dan suasana yang nyaman dan menyenangkan di sekolah dan rumah memungkinkan siswa untuk memahami dan mengamalkan nilai-nilai bela negara. Faktor-faktor yang mendukung dapat mendorong keaktifan belajar siswa. Hal ini sejalan dengan penelitian Astuti, (2020), Bahwa keaktifan belajar siswa dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu faktor non-sosial, yang melibatkan kondisi sekolah dan ruang kelas sebagai tempat belajar, serta sarana pembelajaran di sekolah sebagai fasilitas. Sementara itu, faktor sosial mencakup peran guru dalam menciptakan lingkungan belajar yang aktif, dan pengaruh teman sebaya serta dukungan keluarga terhadap keaktifan siswa. Berdasarkan hasil penelitian yang dijelaskan di atas, faktor-faktor yang memengaruhi keaktifan siswa dalam menerapkan nilai-nilai bela negara dalam kelas yaitu faktor sosial, meliputi peran guru sebagai role model, metode pembelajaran yang menarik, keteladanan guru dalam pembelajaran, apresiasi dan pengakuan terhadap siswa. Sedangkan, faktor non-sosial meliputi pengaruh lingkungan rumah, kondisi fisik dan lingkungan sekolah, penggunaan teknologi.
PENUTUP
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh guru untuk menciptakan suasana kelas di mana siswa dapat berpartisipasi secara aktif dalam proses belajar dan menerapkan nilai-nilai bela negara. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti membangun komunikasi yang baik, menggunakan bahasa yang baik dan benar, membuat kesepakatan kelas, menerapkan metode diskusi dan ice breaking, memberikan apresiasi dan pengakuan, menggunakan materi yang menarik, menjadi role model, membuat suasana kondusif dan nyaman. Faktor sosial dan non-sosial mempengaruhi keaktifan belajar siswa. Guru dan teman sebaya adalah faktor sosial, sedangkan tempat, suasana, dan fasilitas belajar adalah faktor non-sosial. Dengan adanya faktor-faktor tersebut dapat mendukung kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik sehingga keaktifan belajar siswa dapat meningkat.
PENGUNGKAPAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan artikel ini, dengan judul “Analisis Keaktifan Siswa Dalam Menerapkan Nilai- Nilai Bela Negara Pada Pembelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, serta Pendidikan Agama (Studi Pada SDN Pondok Labu 03)”. Banyak kesulitan terjadi selama proses penulisan karya ilmiah ini, tetapi penulis banyak mendapatkan bantuan, bimbingan, dan kerja sama dari berbagai pihak, terima kasih kepada Bu Dra. Aniek Irawatie, M.Si; Bu Dwi Desi Yayi Tarina, SH., M.H;Pak Ahmad Hidayatullah, M.Pd; serta Pak Dr. Nurjanah, MA sebagai Dosen Pembimbing, yang dengan sabar dan tulus meluangkan waktu, tenaga, pikiran untuk membantu menyusun artikel ini, juga memberikan motivasi, arahan, saran, serta bimbingan yang sangat berharga. Terima kasih juga kepada kepala sekolah SDN Pondok Labu 03 yang telah memberikan izinkan untuk mengamati siswa kelas VI yang ada di SDN Pondok Labu 03 sebagai data untuk penelitian kami. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada seluruh pihak SDN Pondok Labu 03 yang telah bersedia untuk diwawancarai sebagai sumber data penelitian kami.
REFERENSI
Amala, A. K., & Kaltsum, H. U. (2021). Peran Guru sebagai Pelaksana Layanan Bimbingan dan Konseling dalam Menanamkan Kedisiplinan Bagi Peserta Didik di Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 5(6), 5213–5220. https://doi.org/10.31004/basicedu.v5i 6.1579.