Apabila hasil kinerjanya bagus, maka akan diberikan feed back yaitu perlu diperbaiki menjadi lebih baik lagi agar didapatkan hasil yang lebih maksimal. Begitupun sebaliknya, apabila hasil kinerjanya kurang bagus maka akan diberikan syarat-syarat perbaikan bahkan diikutkan dalam kegiatan pelatihan. Â
Teknik Penilaian
Adapun teknik penilaian kerja yang umum digunakan dalam perusahaan maupun organisasi adalah management by objective (MBO). Teknik ini didasarkan pada adanya sasaran atau tujuan yang secara obyektif dapat diukur dan disepakati bersama oleh karyawan dan atasannya.Â
Sasaran ini akan membantu karyawan dan atasan untuk mendiskusikan kinerja yang ditampilkan serta cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja. Karena penilaian dilakukan terhadap hasil kerja yang ditunjukkan karyawan, dan bukan kepribadiannya maka bias subyektif dalam pengukuran MBO ini biasanya dapat diminimalisir atau dikurangi. Untuk contoh management by objective (MBO) yaitu:
1. Critical IncidentÂ
Berdasarkan perilaku. Penilai menuliskan berbagai pernyataan yang menggambarkan perilaku-perilaku baik dan buruk yang berkaitan dengan unjuk kerja karyawan, juga meliputi penjelasan singkat mengenai apa yang terjadi.
2. Behaviorally Anchored Rating Scales (BARS)
Berdasarkan perilaku karyawan. BARS ini berbentuk skala yang merupakan gabungan dari Critical Incident yang diuraikan secara naratif dengan peringkat kuantitatif, dimana setiap angka kuantitatif dikaitkan dengan perilaku kerja yang baik dan buruk. Jadi, terdapat perbedaan antara Critical Incident dengan BARS. Pada Critical Incident tidak ada peringkat kuantitatif sedangkan pada BARS terdapat peringkat kuantitatif.
3. Grafic Rating Scales
Dalam penilaian kerja berdasarkan karakteristik pribadi, salah satu alat yang digunakan adalah Grafic Rating Scales. Pada teknik ini, setiap karakteristik dinilai berdasarkan skala tertentu yaitu misalnya skala 1-5.
Setelah mendapatkan penjelasan tadi, kita bisa menyimpulkan bahwa ada berbagai hal yang patut dipertimbangkan dalam melakukan penilaian kinerja sehingga penilaian dapat optimal, efektif dan tepat guna. Pada dasarnya, setiap perusahaan atau organisasi memiliki tujuan dan budaya yang berbeda.Â