Hal ini karena dia emang yakin banget bahwa Eira itu suka ama dia. Beberapa minggu berlalu, tiba tiba Azam dan Arya bertemu di suatu caf tempat nongkrong anak muda. Arya menemui Azam dan memperjelas kepada Azam agar jangan mendekati Eira karena Eira itu cewek dia. Azam hanya terdiam mendengar pernyataan Arya. Arya kalau dikalangan cowok termasuk cowok tangguh yang jago berantem, jadi ada sedikit takut nyali Azam kepada Arya. Setelah menyatakan itu Arya pun berlalu dari hadapan Azam.
Beberapa hari kemudian Azam menemuai Eira dan bertanya apakah benar Eira dan Arya udah jadian? Eira membenarkan hal itu. Lalu Azam marah karena dari awal Eira tidak memberitahukan kenyataan itu, sehingga Azam salah paham. Eira hanya beranggapan mereka selama ini hanya berteman karena Azam tidak pernah mengungkapkan apapun kepadanya, jadi untuk apa dia mengatakan hubungannya dengan Arya.Â
Dia takut nanti dibilang ke pede an lagi . Dihatinya dapat berteman saja dengan Azam sudah membuatnya bahagia. Tapi ternyata lain pula anggapan Azam. Eira walaupun awalnya dia suka sama Azam, tapi dia tidak mau melukai perasaan Arya yang lebih dulu sudah mengungkapkan perasaannya ke Eira. Azam dan Eira pun akhirnya bertengkar. Sejak saat itu mereka jarang ketemu. Kalaupun berjumpa mereka tidak saling menyapa.
Seiring berjalannya waktu keadaan mulai membaik. Azam dan Eira sudah lama tidak ketemu, namun dia jarang juga ketemu dengan Arya, tapi Eira mencoba untuk tidak terlalu memikirkannya karena dia harus lebih focus kuliah karena bulan depan dia harus menyelesaikan skripsinya. Tanpa sepengetahuan Eira bahwa selama ini Arya rupanya tetap mengawasi Eira dari kejauhan. Dia marah dan juga kecewa dengan Eira karena sampai detik ini tidak ada penjelasan apapun dari Eira mengenai kedekatannya dengan Azam.Â
Memang Arya tidak pernah marah dan protes kepada Eira mengenai kedekatannya belakangan ini dengan Azam, namun dia ingin Eira harus paham apa yang di rasakan Arya. Melihat Eira jalan sama Azam tentunya Arya cemburu, sedih, terluka, namun dia tidak mau menampakkannya kepada Eira, dia masih jaga image gak mau dibilang cowok baper, karena dia kan punya gelar cowok maco di kalangan teman temannya. Tapi sayangnya Eira bukan lah orang yg Peka terhadap hal tersebut. Dia merasa tidak ada komplin berarti tidak ada yang perlu dijelaskan. Memang cewek yang satu ini agak rumit si pribadinya. Hingga di suatu hari Arya dan Eira bertemu dipesimpangan jalan, Arya menyapa Eira dengan lembut walaupun masih ada rasa kecewa di hatinya , "Apa kabar dek?" Tanya Arya.
"Bang Arya kemana aja kok baru Nampak sih?" Eira balik Tanya.
Tersenyum Arya mendengar pertanyaan Eira, berarti selama ini dia merasa juga kehilanganku beberapa minggu ini. "Disini aja, abang gak kemana mana. Adek aja yang gak memperhatikan". Jawab Arya.
" Mana ada abang di sekitar sini, buktinya Eira gak pernah lihat". Kata Eira.
"Yok jalan jalan bentar, kan udah lama gak jalan jalan kita" ajak Arya.
"ayok.... kata Eira.
Mereka pun pergi berjalan jalan mengelilingi kota untuk mencairkan hari hari belakangan ini yang sudah beku. Mereka singgah di sebuah Mall yang baru buka, mereka jalan jalan melihat lihat disana, hingga di suatu toko baju keduanya bertemu dengan Azam yang sedang jalan juga dengan lisa temannya Eira. Mereka saling menyapa, namun Azam hanya terdiam dan gak mau menyapa Eira. Eira dan Azam sepertinya dalam kondisi perang dingin, tiba tiba Azam meraih tangan Lisa dan mengajaknya pergi dari situ. Merekapun berlalu dari hadapan Arya dan Eira. Arya melihat tatapan Eira yang penuh rasa marah kepada Azam dan tiba tiba Arya pun mengganteng tangan Eira dan mengajaknya pergi ke restoran. Mereka pun pergi. Arya akhirnya tahu bahwa Eira sebenarnya memang suka dengan Azam, sehingga dia jadi bingung sebenarnya posisi dia itu dihati Eira sepertia apa?