Mohon tunggu...
Tryana siska
Tryana siska Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan swasta

Saya seorang karyawan swasta di bagian admin, saya memiliki hobi menulis dan membaca cerpen, puisi.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Salah Sasaran

13 Maret 2023   12:20 Diperbarui: 13 Maret 2023   12:22 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Gak lama gojeknya datang. "Nah ini yang ditunggu datang", Jawab Eira.

"Ayok ama abang aja pulangnya", ne abang bayar gojeknya, tapi pulangnya sama abang aja, kata Arya.

" Gak usah bang, naik gojek aja", jawab Eira.

" Ayok lah pulang sama aja, ne ongkos gojeknya biar abang bayarkan. Tenang aja gak mungkin abang larikan, akan diantar sampek depan pintu rumah", kata Arya.

" Oke baiklah kalau emang gak merepotkan", kata Eira.

Mereka pun melaju pulang, tapi di pertengahan jalan pulang mereka singgah ke warung makan untuk makan dulu dan berbincang sejenak.

Setelah hari itu Arya dan Eira semakin dekat dan mereka sering jalan bersama. Hingga suatu hari Arya mengungkapkan perasaannya kepada Eira. Awalnya Eira kaget tapi akhirnya dia menerima Arya, walaupun sebenarnya Eira belum ada rasa cinta ke Arya, hanya dia tidak enak menolak Arya karena selama ini Arya sudah sangat baik kepada Eira. Betapa gembiranya Arya karena perasaannya di terima Eira.

Hari hari pun berlalu dengan baik, hubungan Eira dan Arya pun mengalami perkembangan dimana Eira sudah mulai ada rasa suka ke Arya karena emang si Arya ne sifatnya baik banget, pengertian dan gak pernah marah, pokoknya Eira merasa nyaman banget. Namun disaat ini tiba tiba Azam muncul lagi di kehidupan Eira. Dia tiba tiba datang bertamu kerumah Eira. Awalnya Eira kaget ne orang kenapa tiada angina tiada hujan tiba tiba muncul, padahal udah lama gak ketemu, tapi melihat Azam masih aja dadanya berdebar debar. 

Eira mempersilahkan Azam masuk keteras rumah. Mereka pun ngobrol dan bertanya kabar masing masing. Tak lama mereka ngobrol Arya lewat depan rumah Eira. Waduh... Arya cemburu melihat Azam ada di teras rumah Eira, namun dia tidak menghampirin mereka. Dia hanya lewat saja. Eira melihat sikap Arya jadi salah tingkah, mau manggil Arya tapi bibir terkunci, gak manggil gak enak, dia jadi serba salah. Ini adalah awal gelombang hubungan mereka. Arya orangnya emang kayak gitu, bukan tipe suka marah marahi cewek, kalau dia tersinggung, cemburu hanya di simpannya di hati. Hal ini yang membuat Eira bingung harus gimana.

Keesok harinya tiba tiba Azam menjemput Eira di kampusnya, alasannya pengen ngobrol aja. Eira gak bisa nolak karena rasa suka di hatinya itu masih ada walaupun pernah merasakan cinta bertepuk sebelah tangan. Merekapun pulang bersama, namun lagi lagi di tengah jalan kepergok Arya. Waduh... minta ampun bingungnya Eira, ne pasti salah paham lagi, gumam Eira. Motor Azam tak berhenti berpapasan dengan Eira, Arya pun juga tak berhenti hanya menoleh sebentar kearah Eira tapi motor tetap melaju. Di perjalanan Azam cerita dia udah lama putus dengan isya. Eira hanya mendengarkan saja, dalam hatinya berkata "kok sekarang lah muncul keadaan ini, disaat dia udah jadian ama Arya". Tapi mau gimana lagi manalah mungkin dia putusin Arya, kasihan tapi aku juga udah mulai ada rasa sih". Emang dunia ini panggung sandiwara.

Setelah kejadian itu Eira dan Arya jarang ketemu, komunikasi terhenti, namun tidak ada kata putus dari mereka berdua. Malah Eira sering jalan ama Azam karena sering ketemu tanpa sengaja. Di satu sisi Azam merasa bahwa dia udah jadian ama Eira, padahal belum ada bahasa nembak gitu, hanya karena sering jalan dan ngobrol bareng dia merasa udah jadian ama Eira. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun