Mohon tunggu...
Yoshua Reynaldo
Yoshua Reynaldo Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Seorang : Kristen, Filsuf Stoa amatir, penikmat sejarah era tengah dan modern, dan manusia yang terbiasa menganalisis dan kritis pada banyak hal.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengapa Daerah Elite Tidak Digusur? Perbandingan Bagi Para Pencari Keadilan

20 Oktober 2015   14:10 Diperbarui: 20 Oktober 2015   14:25 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Asumsi semua rumah di Kelapa Gading kelas menengah (sekitar 20-30% kelas elit) : 1.44 x 53 = 76.32 triliyun. Angka yang sangat Fantastis.

3. Harga Properti (Apartemen)

Dan, adanya apartemen akan menambahkan beban ganti rugi kembali meningkat. Harga apartemen kelas menengah sekitar 400-600 jt/unit dari referensi saya

Mohon maaf kalau kurang akurat. Karena sulit mencari referensi eksak dan ini hanya hitungan kasar.

Saya kurang tahu per tower ada berapa unit, tapi kalau pengalaman di Kalibata, sekitar ada 100-150 kamar per tower.

Jadi : 150 x 450jt = 67500 juta= 67.5 milyar per tower. Ini belum ditambah harga tanah yang ada di bawahnya.

Asumsi hitungan di atas adalah jika SELURUH Kelapa Gading diruntuhkan. Entah berapa luas ha yang diperuntukkan untuk resapan, tapi kalau dari kata-kata ini :

"Dalam Rencana Induk Djakarta 1965-1985, kawasan Kelapa Gading difungsikan sebagai kawasan persawahan, daerah resapan air, dan rawa yang menjadi lokasi penyimpanan sementara air laut yang pasang untuk mencegah banjir di daerah sekitarnya. Namun, dalam perkembangannya, Kelapa Gading telah tumbuh menjadi kawasan perumahan elite yang hampir setiap akhir pekan dipromosikan di televisi sebagai salah satu hunian berkelas di Jakarta."

Saya mengasumsikan hampir seluruh Kelapa Gading menjadi daerah resapan. Dan harga estimasi hitungan kasar ini adalah sekitar 80 trilyun ini HANYA dengan asumsi :

1. Mall, Ruko, dan pusat perbelanjaan lainnya, termasuk sektor privat seperti sekolah, Gereja, Masjid, Vihara, dll tidak dihitung

2. Semua perumahan kelas menengah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun