Mohon tunggu...
Agung Budi Santoso
Agung Budi Santoso Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan teknik dan penulis lepas tinggal di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah

Engineering consultant, content creator, and traveler.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Membangun Desa Mandiri Energi di Kabupaten Kendal dengan Energi Terbarukan

7 September 2017   11:42 Diperbarui: 18 September 2017   08:01 1159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://4.bp.blogspot.com/-8x_M8VmJpaE/U65IGApVroI/AAAAAAAAAK4/jGAwSVrOW8Q/s1600/admin.jpg

Pembangkit listrik dengan sistem hybrid dalam hal ini bisa dipilih gabungan antara (PLTS dan PLTMH) atau (PLTS dan PLTD). Sistem pembangkit listrik dengan sistem hybrid dipilih karena alasan untuk efisiensi biaya dalam memproduksi energi listrik. Oleh karena itu membangun desa mandiri energi bisa menggunakan PLTS saja atau digabung dengan sistem pembangkit listrik yang lain. Jika di wilayah desa itu hanya dimungkinkan dibangun PLTS saja maka sistem hybrid tidak kita pilih. Namun jika ada sumber energi terbarukan lain yang mungkin bisa dibangun maka sistem hybrid bisa kita pilih.

Sistem PLTS pun memiliki beberapa jenis :

  1. PLTS Terpusat (Off Grid)
  2. PLTS Tersebar

PLTS Terpusat (Off Grid) sangat tepat diaplikasikan untuk desa yang terpencil yang memiliki jumlah kepadatan penduduk yang tersentral dan padat serta jauh dari jangkauan jaringan listrik milik PT. PLN (Persero).

Gambar Pribadi
Gambar Pribadi
PLTS Tersebar sangat tepat diaplikasikan untuk desa yang terpencil dengan kepadatan penduduk yang tersebar dan jauh dari jangkauan jaringan listrik milik PT. PLN (Persero).

http://krisnaenergi.com
http://krisnaenergi.com
Referensi : 
  1. https://id.wikipedia.org/wiki/Energi_terbarukan
  2. https://solarsuryaindotama.co.id/products/plts-terpusat-off-grid-hybrid/
  3. http://krisnaenergi.com/
  4. http://santi-ximia4.blogspot.co.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun