Mohon tunggu...
TRIYANTO
TRIYANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa_Universitas Mercubuana

NIM: 55522120004 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB 2_Diskursus Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditing Perpajakan

15 Juni 2024   16:31 Diperbarui: 15 Juni 2024   17:03 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Gambar dari Prof. Apolo

Ya ꦪ ( Yakin marang samubarang tumindak kang dumadi ) artinya adalah manusia harus yakin atas titah/kodrat Ilahi

Nya ꦚ ( Nyata tanpa mata, ngerti tanpa diwuruki ) artinya adalah manusia harus memahami dengan benar kodrat kehidupan yang dijalani

Ma ꦩ ( Madhep mantep manembah mring Ilahi ) artinya adalah manusia harus yakin dan mantap dalam menyembah Ilahi

Ga ꦒ ( Guru sejati sing muruki ) artinya adalah manusia harus belajar pada guru nurani

Ba ꦧ ( Bayu sejati kang andalani ) artinya bhwa manusia harus menyelaraskan diri pada gerak alam

Tha ꦛ ( Tukul saka niat ) artinya adalah bahwa sesuatu harus dimulai dan tumbuh dari niatan

Nga ꦔ ( Ngracut busananing manungso ) artinya bahwa harus melepaskan egoisme pribadi manusia

Sumber : Gambar dari Prof. Apolo
Sumber : Gambar dari Prof. Apolo

a. Ha-Na-Ca-Ra-Ka artinya ”utusan” yakni bahwa manusia adalah seorang utusan, yaitu utusan hidup, yang berupa nafas dan berkewajin untuk menyatukan jiwa dengan jasad manusia. Hanacaraka menunjukkan bahwa adanya pencipta (Tuhan), ciptaan (manusia), serta adanya tugas yang diberikan Tuhan kepada manusia.

b. Da-Ta-Sa-Wa-La artinya adalah manusia setelah diciptakan sampai dengan saatnya dipanggil tidak boleh menolak atau mengelak dari aturan dan perintah tuhan. Jadi, dalam menjalankan hidup ini manusia harus bersedia dan menerikan untuk melaksanakan dan menjalankan semua kehendak Tuhan.

c. Pa-Dha-Ja-Ya-Nya artinya adalah bahwa tuhan yang menunjukkan proses dalam menyatunya zat pemberi hidup (Ilahi) dengan yang diberi hidup (makhluk). Artinya bahwa makna filosofis dari baris ini adalah setiap batin manusia pasti akan sesuai dengan apa yang dilakukanya atau diperbuatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun