Mohon tunggu...
TRIYANTO
TRIYANTO Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa_Universitas Mercubuana

NIM: 55522120004 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

TB01_Dialektis Jagat Gumelar, Jagat Gumulung Menghasilkan Buwono Langgeng untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

19 April 2024   01:53 Diperbarui: 19 April 2024   02:18 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dialektis Jagat Gumelar (Makrokosmos) , Jagat Gumulung (Mikrokosmos)

Konsep ketuhanan biasanya disajikan sebagai diagram segitiga dimana tuhan dipuncak tertinggi adalah pemilik dan pengontrol keseimbangan kosmik alam semesta. Sedangkan, dua titik pararel berisi alam semesta dan sesama manusia.

Dalam diagram ini manusia secarfa pribadi  dihadirkan pada posisi tengah yaitu pada garis horizontal antara alam semesta dan manusia di sekitarnya. Namun kontek manusia yang tertulis juga tegak lurus dengan konteks tuhan. Rencana ketuhanan ini membawa pesan tersirat bahwa manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan antara makrokosmos dan mikrokosmos. 

Dalam sekala kecil seseorang diharapkan mampu menjaga buhungan baik dengan orang-orang didekatnya maupun orang-orang di sekitar nya. Hubungan harmonis tersebut membawa manfaat positif bagi kehidupan manusia yang dapat mengiringi fenomena alam. 

Dalam skala lebih besar manusia diharapkan mampu menjaga hubungan yang dinamis dengan penciptanya dan alam semesta ini. Keseimbangan makrokosmos dan mikrokosmos yang berhasil mendorong perdamaian dan keharmonisan dalam siklus kehidupan.

Dalam kasana filsafat timur, khususnya dalam tatanan yang dianut orang jawa dikenal pula dengan  konsep kosmologi, keharmonisan roda makrokosmik dan mikrokosmik bergantung pada manusia sebagai pelaku dalam tatanan kehidupan, orang jawa menyebut makrokosmos dengan jagad gede artinya alam semesta dan mikrokosmos jagad cilik artinya manusia. 

Dialam semesta kecil manusia memiliki dua aspek yaitu eksternal dan internal, manusia diharapkan mampu mengendalikan emosi dan keinginanya untuk menjernihkan fikiran dan berhubungan kembali dengan sang penciptanya. Mencapai kesatuan dena sang pencipta berarti memperjuangkan keteraturan yaitu keselarasan dengan alam semesta.

Orang jawa memiliki kemampuan luar biasa  untuk mengamati dan beradaptasi dengan berbagai fenomena alam. Kemampuan ini dicapai dengan ketajaman indra dan pengalaman spiritual mereka berbagai gagasan untuk menghubungkan koneksi mikrokosmik dan makrokosmik telah melahirkan tindakan dan pandangan hidup yang selalu aplikatif dalam kehidupan sehari -- hari. Ciri budaya jawa yang paling menonjol adalah segala sesuatu yang di uangkapkan dengan lambang tertentu, hal ini di sebabkan karena orang jawa pada masa itu belum terbiasa berfikir secara abstrak sehingga gagasan dinyatakan sebagai simbol -- simbol yang konkrit, jadi semuanya bisa menjadi misteri karena simbol bisa diartikan lebih dari satu makna. Konsep

Jagat gumelar bisa disebut juga alam semesta, bisa disebut juga sebagai jagad gede atau jagad besar, bisa diistiliahkan juga dengan daya pikir. Sedangkan, Jagad Gumulung bisa disebut juga jagad cilik dan juga bisa disebut hati sanubari. Jadi, manusia diciptakan oleh Allah sebagai seorang khalifah memang banyak sekali kelebihan yang telah diberikan tuhan kepada kita semua, namun kebanyakan kita belum mengetahuinya. Karena hakikat hidup berkembang mengikuti qodrat dan iramanya masing -- masing. Perjalanan manusia banyak yang salah paham, banyak fitnah dan menuduh yang bukan- bukan disaat kita ingin menemukan jatidiri kita sebenarnya.

Filosofi pada kiblat papat lima pancer

Konsep lingkaran mandala mengandung pandangan jawa tentang tempat manusia dalam mikrokosmos yang melingkar, mandala adalah lingkaran kesempurnaan, keseimbangan dan keteraturan yang memberi energi untuk menciptakan harmoni. Persatuan dalam lingkaran mandala muncul dari perbedaan, dan perbedaan harus diupayakan sebagai keseimbangan dan keharmonisan hidup melalui pengendalian diri. Inti mandala terletak pada bentuk keterampilan dan sikap manusia dalam mengelolah konflik antar komponenya. Kiblat papat lima pancer sebagai filosofi jawa merupakan perwujudan dari konsep mandala, pandangan ini juga dikenal sebagai dunia waktu yang berarti penggolongan empat dimensi spesial yang dicirikan oleh empat arah pusat dangan satu pusat. Ini mengacu pada kesadaran manusia akan hubungan yang tidak terpisahkan antara dirinya dan alam semesta. Konsep ini menyatakan bahwa manusia pada dasarnya manusia dilahirkan dengan keinginan yang berasala dari dalam dirinya. Berdasarakan pada kiblat papat lima pancer, nafsu yang merupakan dasar fitrah manusia dapat dibedakan menjadi 4 arah utama yaitu, aluwamah, Supiyah, Amarah dan Mutmainah Dari empat bentuk nafsu manusia hanya saatu yang berakhlak mulia yaitu mutmainah, sedangkan tiga lainnya bersifat negatif. Namun seseorang dapat mengembangkan keseimbangan dengan cara tertentu. Ke 4 unsur tersebut merupakan dasar dari mikrokosmos yang hanya dapat diatasi oleh bakat pribadi.

Kemajuan dalam segala aspek kehidupan dan frekuensi aktivitas sehari- hari secara perlahan menuju manusia yang lebih dinamis dan moderen, globalisasi informasi berdampak  besar pada proses perubahan dinamika kehidupan manusia, konflik kepentingan dapat muncul ketika orang berulang kali ingin menempatkan diri mereka dalam situasi dimana mereka mendiri secara materi dan mengesampingkan sisi batin mereka, ini mengaburkan mata hati dan instuisi manusia. Orang -- orang begitu terhanyut dan tergerak oleh arus duniawai, sehingga mereka gagal menyadari bahwa ada sifat -- sifat negatif yang melekat , kombinasi kepentingan -- kepentingan luar ini memberikan kontribusi besar terhadap ketidakseimbangan perilaku manusia saat ini. Peran negatif dalam pemikiran dan perilaku masyarakat saat ini pada akhirnya sangat mengkhawatirkan. Ketimpangan yang terus berlanjut dikhawatirkan akan menimbulkan dis harmonisasi antara makrokosmos dan mikrokosmos. Hal ini sangat mempengaruhi keseimbangan kehidupan, sebagai manusia harus siap menghadapi konsekuensi goncangan dari makrokosmos.

Filosofi kiblat papat lima pancer yang terkait langsung dengan konsep mikrokosmos diusung sebagai solusi untuk melindungi manusia dari pengaruh negatif waktu dan lingkungan, melalui konsep kosmologi jawa ini kita mendapatkan gambaran tentang hakikat manusia, yang pada hakikatnya menjadi sumber segala permasalahan, ini sering tidak dipahami karena orang mungkin tidak menyadari karakteristik pribadi mereka yang paling penting. Bentuk visualnya merupakan saarana komunikasi antara pengarang dengan orang lain atau apresiasi. Karya ini mengandung makna tersirat berupa himbauan agar masyarakat tidak hanya mengutamakan kepentingan eksternal tetapi menciptakan keselarasan dan keseimbangan antara dimensi eksternal dan insternal. Ketika orang mampu mengendalikan keberadaan banyak elemen kehidupan, kesempurnaan lingkungna mandala tercapai didalam diri mereka. Pendeta dan cendekiawan susono france magnis juga menemukan berbagai topik yang berkaitan dengan cara hidup orang jawa dalam bukunya etika jawa, keyakinan mistik jawa mengartikan makrokosmos jagat gede sebagai dunia kelahiran sedangkan mikrokosmos alam semesta kecil adalah tubuh manusia. Dalam hal ini, alam menunjuk pada alam semesta sebagai sumber kehidupan manusia dan mahkluk hidup lainnya. Konsep mikrokosmos jawa memandang manusia pada dasarnya sebagai mahkluk spiritula sehingga keberadaan jasad sebagai perantara jiwa manusia untuk berdamai dengan makrokosmos. Perubahan budaya yang terus menerus ini disebabkan oleh cara hidup orang jawa yang mengutamakan kedamaian batin, keselarasan dan keseimbangan di ikuti dengan sikap tenang terhadap segala peristiwa. Prinsip moral menekankan pengabdian, kesabaran, instropeksi, kerendahan hati , kesopanan dan kemampuan untuk mengendalikan dorongan emosional pribadi. Bentuk harmonisasi masyarakat privat dapat diwujudkan dengan menerjemahkan ajaran budaya tertulis dan tidak tertulis kedalam berbagai peraturan seperti etika atau tata krama yaitu pedoman tingkah laku manusia , adat istiadat, hubungan yang harmonis dengan sesama dan tata cara ibadah dengan lain -- lain. Hal ini memberikan gambaran tentang sikap hidup yang ditempatkan dalam hubungan nilai budaya dan kepribadian seseorang dan masyarakat. Pandangan hidup ini mengarah pada keharmonisan manusia dalam hubungan yang tidak terpisahkan antara diri sendiri, orang lain, alam semesta dan hubungan dan hubungan dengan sang pencipta dan partisipasi dalam lingkuangan alam.

Sebuah cerita wayang yang mengandung intisari kearifan jawa disajikan dalam dewaruci, lakon dewaruci mencerikan kisah mahabarata tentang perjalanan bima saudara kedua pandawa untuk menemukan air kehidupan sebagai persiapan perang baratayuda, kurawa berusaha menyingkirkan bima untuk melemahkan kekuatan pandaw. Untuk mencapai tujuan itu durna mantan guru bima yang kini berpihak pada kurawa menantang bima untuk mencari air kehidupan di gua condromuko yang terletak di tengah hutan terpencil. Bima pergi berkerja meskipun ada bahaya dan peringatan dari saudara saudaranya yang mencurigakan, setelah mencapai tujuanya bima menghancukan seluruh hutan untuk mencari air, tindakan bima membuat marah dua raksasa yang tinggal di hutan keramat, setelah pertempuran hebat akhirnya bima berhasil membunuh kedua raksasa tersebut dan membatalkan kutukan batara guru, keduanya kembali ke wujud aslinya yaitu dewa indra dan dewa bayu, sebgai ucapan terimakasih mereka memeri tahu bahwa benda yang dicari bima tidak ada dihutan. Bima kembali ke durna yang kini menjelaskan bahwa ada air didasar lautan, meski bima sendiri mulai ragu dengan pencarian ini bima tetap bertekad mencari air kehidupan, mereka harus mengorbankan nyawanya, bima mulai perjalanan panjanganya hingga mencapai tepi samudra, kemudian bima terjerumus kedalam gelombang air laut, ditengah laut bima diserang naga raksasa nemburwarna namun akhirnya naga tersebut tertahan oleh kesaktian cakar pancanaka, usai pertempuran bima merasa lelah dan membiarkan dirinya terlempar oleh ombak laut, sesosok kecil mirip bima tiba tiba muncul dan kesunyian karakter tersebut memperkenalkan dirinya sebagai dewaruci. Dewaruci mengundang bima kedalam hatinya melalui telinga kirinya, meski awalnya ragu bima menuruti perintah tersebut. mula -- mula ia menemukan dirinya dalam kehampaan dan kebingungan tetapi setelah beberapa saat bima melihat alam semesta dan segala isinya terbalik atau jagad walikan. Bima melihat 4 warna , 3 diantaranya merah, kuning dan hitam, yang mealmbangkan nafsu berbahaya yang harus di hindari sedangkan lambang putih melambangkan ketenangan. Bima juga melihat boneka gading kecil yang melambangkan pramana, prinsip kehidupan ilahi yang bersemayam didalam dan memberi kehidupan. Petir 8 warna mengungkapkan kepada bima, realitas terdalam bahwa segala sesuatu adalah satu dan memiliki landasan ketuhanan. Bima meninggalkan tubuh dewaruci dengan kedamaian batin dan kekuatan yang tak terkalahka, akhirnya bima terus menyembunyikan pengalaman batinya saat menjalankan tugas yang diberikan tugas kepadanya. Banang merah yang dapat ditarik dari kisah dewaruci adalah pemahaman bahwa manusia harus datang kesumber air kehidupan jika ingin mencapai kesempurnaan, sumber air tersebut tidak terdapat di dunia nyata tetapi ada didalam diri manusia sendiri yang disimbolkan dengan dewaruci yang kecil dan menyerupai bima, kemiripan dewaruci dengan bima menunjukan bahwa dewaruci sebenarnya ialah bukan sesuatu yang asing, melainkan roh bima sendiri, ukuranya yang kecil melambangkan fakta bahwa dunia batin tampak tidak penting dibandingkan dengan dunia nyata pada awalnya.

Kosmologi jawa kemudian berkembang secara luas dengan memasukan aspek aspek mendasar dari cara berfikir orang jawa untuk menjaga hubungan yang seimbang antara makrokosmos dan mikrokosmos. Dalam pencarian akan kebenaran hakiki orang jawa menjumpai pandangan hidup yang berkaitan dengan sistem kehidupan yang dianutnya. Masyarakat budaya tradisional memiliki hubungan erat dengan kepercayaan adat dan terus mempertahankan cara berfikir berdasarkan kesatuan kosmis. hubungan anatara mikrokosmos akal manusia, metakosmos kesatuan alam dan makrokosmos alam semesta ini sejalan dengan sistem pemikiran budaya mistik indonesia dari masa prasejahtera hingga masa hindu budha di jawa. Dalam hal ini konsep tiga kerajaan memegang peranan penting dalam kepercayaan kelompok masyarakat tersebut. konsep ini sering digunakan karya karya tradisional seperti candi, wayang atau pegunungan dan tekstil tradisional. Konsep tiga dimensi adalah konsep membagi kehidupan manusia berdasarkan tiga sistem alam yaitu alam niskala, dunia atas atau niskala adalah pusat kehidupan yang dimulai dengan penciptaan alam semesta dan isinya atau proses penciptaan bumi, manusia, hewan dan tumbuhan sebagai isinya. Vai atau cahaya yang sering merujuk pada petunjuk dan kesejahteraan tuhan hanya ditemukan di dunia abstrak dan tidak semua orang memahaminya, hanya orang orang tertentu yang berjuang untuk kedamaian batin dan menjadi orang yang sempurna sesuai dengan keinginan orang jawa. Niskala atau surga adalah tempat yang indah penuh dengan kedamaian dan ketenangan yang sering di impikan oleh setiap orang.

Jagat Gumulung Menghasilkan Buwono Langgeng untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

Sebelum mengkaitkan antara keduanya, kita perlu tahu apa itu audit kepatuhan pajak dan manfaatnya,

Pemeriksaan berdasarkan PMK No. 199/PMK.03/2007 adalah suatu serangkaian dan proses kegiatan dalam menghimpun serta mengolah data, keterangan, dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional yang berdasarkan suatu standar pemeriksaan untuk menguji suatu kepatuhan atas pemenuhan kewajiban perpajakan dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka untuk melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Audit kepatuhan pajak bertujuan untuk menentukan apakah suatu perusahaan telah mengikuti, prosedur, peraturan, atau regulasi yang diatur oleh pihak dirjen pajak. audit kepatuhan pajak akan menghasilkan output apakah wajib pajak sudah melaporkan pajak sesuai dengan ketentuan perpajakan atau belum. Jika belum sesuai ketentuan pajak maka akan ditindak lanjuti dan bisa dilakukan audit pajak.

Tidak hanya itu audit kepatuhan pajak memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan yang berlaku. Hal ini mencakup seperti memastikan pembayaran pajak yang tepat waktu, penggunaan metode akuntansi yang sesuai serta pemenuhan kewajiban pelaporan semua berdasarkan peraturan perpajakan.

Wajib pajak akan dilakukan Pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan bilamana didapat hal hal sebagai berikut  :

1. Adanya penyampaian Surat Pemberitahuan yang menyatakan adanya lebih bayar, termasuk yang telah diberikan pengembalian pendahuluan kelebihan pajak;

2. Adanya penyampaian Surat Pemberitahuan yang menyatakan rugi;

3. Wajib Pajak tidak menyampaikan atau menyampaikan Surat Pemberitahuan, tetapi melampaui jangka waktu yang telah ditetapkan dalam Surat Teguran;

4. Wajib Pajak melakukan penggabungan, peleburan, pembubaran, likuidasi, pemekaran, atau akan meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya; atau

5. Wajib Pajak menyampaikan Surat Pemberitahuan yang telah memenuhi kriteria seleksi berdasarkan hasil analisis risiko (risk based selection) dan mengindikasikan adanya kewajiban perpajakan Wajib Pajak yang tidak dipenuhi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan.

Peran Audit dalam upaya Meningkatkan Kepatuhan Pajak WP

Audit merupakan suatu proses pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang auditor untuk mengevaluasi kebenaran dan keandalan informasi keuangan suatu wajib pajak. Audit juga bisa membantu untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak serta dapat mengurangi kesalahan manusia dalam proses penghitungan pajak. Berikut merupakan hal penting yang perlu diketahui tentang audit dalam perpajakan:  

1. Pentingnya Audit internal dalam proses internal control dan good corporate governance. Adanya audit internal sangat membantu WP dalam memastikan bahwa sistem pengendalian internal suatu perusahaan berjalan dengan baik serta memenuhi standar yang ditetapkan.

2. Proses Audit eksternal harus dilakukan oleh auditor independen yang ditunjuk oleh pemerintah untuk melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan serta dalam menemukan potensi pelanggaran pajak. Dalam hal ini, seorang auditor eksternal juga dapat membantu pemerintah dalam meningkatkan efektivitas terhadap pengawasan pajak.

3. Dalam melakukan audit pajak harus dikerjakan oleh auditor independen yang ditunjuk oleh wajib pajak untuk melakukan pemeriksaan laporan pajak dan untuk menemukan potensi kesalahan atau pelanggaran pajak. Dalam hal ini, seorang auditor pajak dapat juga membantu wajib pajak untuk memastikan bahwa laporan pajak yang mereka buat sudah sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

4. Pelaksanaan audit dapat membantu pemerintah dan direktorat jenderal pajak dalam meningkatkan kepatuhan wajib pajak. Dengan dilakukanya audit, maka auditor dapat menemukan potensi kesalahan atau pelanggaran pajak yang dilakukan oleh wajib pajak. Sehingga dapat membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak dan upaya meningkatkan tax ratio.

5. Pelaksanaan audit dapat membantu untuk mengurangi kesalahan manusia (human error) dalam proses penghitungan pajak. Dalam proses pelaksaaan audit, seorang auditor perlu menggunakan teknologi serta metode yang canggih guna memastikan bahwa laporan keuangan dan pajak suatu perusahaan akurat dan andal.

Rendahnya Kepatuhan Pajak berdampak pada Ratio Pajak Negara

Realisasi pajak yang diterima negara indonesia memang tercatat naik setiap tahunnya dalam kurun waktu 3 tahun terakhir ( 2020, 2021 dan 2022) . Akan tetapi, jumlah tersebut belum optimal mengingat tax rasio indonesia masih dibawah standar rata-rata yang di tetapkan oleh Asia-Pasific dan OECD. Menurut Organization for economic Co-Operation and Develpoment (OECD, 2023), Rasio pajak terhadap PDB di indonesia meningkat sebesar 0,8 persen dari 10,1% pada tahun 2020 menjadi 10,9% pada tahun 2021. Namun, Rasio tersebut masih di bawah rata-rata Asia dan Pasific (19,8%) sebesar 8,9% dan masih jauh dibawah rata-rata OECD (34,1%) sebesar 23,2%. Artinya penerimaan pajak indonesia masih belum maksimal dan perlu di dorong lagi jika ingin serius menaikan tax ratio. OECD (2023) mengungkap bahwa tax ratio di indonesia tercatat terendah jika dibandingkan dengan tax ratio negara-negara tetangga diantaranya Papua New Guine, Malaysia dan Singapore dan negara Asia lainnya. Hal ini menunjukan bahwa indonesia masih memiliki kinerja penerimaan pajak yang rendah dibanding dengan negara tetangga.

Dari data tersebut maka, perlu adanya kesadaran wajib pajak dalam memenuhi kewajibanya untuk selalu taat dalam membayar pajak. Karena semakin tidak patuh dan taat wajib pajak pada peraturan pajak dan pemerintah masih melonggarkan aturan anti-penghindaran pajak maka indonesia akan sulit untuk mencapai titik tax ratio yang diharapkan.

 

Faktor yang Memengaruhi Tax Compliance

1. Pengetahuan perpajakan

Bagi masyarakat tingkat pengetahuan pajak yang memadai akan semakin memudahkan wajib pajak untuk patuh pada peraturan perpajakan.

2. Sosialisasi terkait perpajakan

Adanya Kegiatan penyuluhan terkait perpajakan memiliki peran dan andil yang cukup penting dalam mensosialisasikan pajak ke seluruh wajib pajak.

3. Peningkatan layanan sistem administrasi perpajakan

Modernisasi terhadap sistem administrasi dan proses bisnis, serta penegakan aturan dapat mendorong kenaikan kepatuhan wajib pajak.

4. Sanksi pajak

Diberlakukanya sanksi perpajakan merupakan salah satu jaminan bahwa ketentuan perundang-undangan perpajakan akan dipatuhi atau dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegahan agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan.

5. Kesadaran wajib pajak

Faktor internal yang membentuk perilaku kesadaran wajib pajak untuk patuh meliputi:

- Adanya persepsi wajib pajak

- tingkat pengetahuan dalam kesadaran membayar pajak

- kondisi keuangan wajib pajak

6. Strategi untuk Meningkatkan Tax Compliance

Program innovations in tax compliance (inovasi kepatuhan pajak) adalah salah satu strategi untuk meningkatkan tax compliance. Penerapa program ini memiliki tiga pilar inti, yakni penegakan, fasilitasi, dan kepercayaan. Penegakan, berupa reformasi atau penguatan peraturan perpajakan yang berlaku. Fasilitasi dapat dilakukan dengan memodernisasi sistem administrasi perpajakan secara elektronik sehingga wajib pajak dapat mengefisienkan waktu antrean di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) atau Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) untuk melaporkan SPT Tahunannya. Sementara itu, kepercayaan terhadap penggunaan hasil pajak dapat dibangun dengan pembuatan laporan hasil pajak yang bersifat akuntabel dan transparan bagi masyarakat.

 

Buwono Langgeng untuk Audit Kepatuhan Pajak Warga Negara

Setiap Warga Negara yang sudah memenuhi syarat dan ketentuan maka diwajibkan untuk melaksanakan kewajibanya dalam perpajakan. Tidak hanya untuk wajib pajak pribadi , wajih pajak badan juga harus patuh terhadap peraturan pajak. Pajak yang kita setorkan tidak hanya untuk keperluan diri kita sendiri melainkan untuk keperluan orang banyak meskipun kita memang tidak bisa merasakan feedback secara langsung dari pajak yang kita bayar, tapi pajak tersebut akan di distribusikan untuk pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakat.  

Namun kita tahu, masih banyak wajib pajak yang tidak patuh dan enggan membayar pajak karena persepsi mereka terhadap pemerintah yang negatif dan kurangnya kepercayaan terhadap pemerintah serta adanya kepentingan politik yang menambah kesan wajib pajak buruk terhadap sistem pemerintahan. Jika berbicara tentang kepatuhan, maka ada etika di dalamnya. Bagi wajib pajak yang melaksanakan kewajiban perpajakanya maka wajib pajak tersebut punya etika dan kesadaran diri.

Ketika seseorang sadar diri akan kewajibanya serta apa yang dilakukanya sudah terarah berpedoman pada tujuan hidup dan sudah ada aturan yang mengontrolnya maka seorang tersebut sudah menerapkan konsep buwono langgeng. dimana, konsep tersebut membawa wajib pajak akan selalu patuh dan taat pada peraturan karena mereka harus bersikap jujur dan adil serta untuk mencari kedamaian dan ketenangan hati. Semakin orang dekat dengan tuhanya maka kesadaran dalam melaksanakan kewajiban pajaknya semakin tinggi dan akan bersikap patuh terhadap peraturan serta sebaliknya bagi wajib pajak yang jauh dari tuhanya maka penuh pertimbangan bahkan melakukan pelanggaran dan tidak mematuhi peraturan perpajakan yang ada.

Referensi :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun