4. Obat-obatan Tradisional : Pemanfaatan tumbuhan herbal lokal untuk industri herbal.
 5. Ritual Adat dan Seni Budaya : Pengelolaan kesenian dan tradisi untuk pariwisata.
 6. Pengelolaan Sagu : Meningkatkan produk turunan sagu untuk perekonomian lokal.
Kearifan lokal ini mendukung pelestarian tradisi dan pembangunan ekonomi berkelanjutan di Papua.
NORMA YANG ADAÂ
Norma adalah aturan sosial atau patokan perilaku manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma di setiap daerah di Indonesia berbeda-beda karena adanya perbedaan budaya, suku, adat istiadat, kepercayaan, dan kebiasaan. Norma dan nilai adat istiadat berfungsi sebagai pedoman perilaku, menjaga keharmonisan sosial, dan memperkuat solidaritas antar anggota komunitas.
Di Papua, pengadilan adat diakui sebagai lembaga peradilan perdamaian antara warga masyarakat hukum adat. Pengadilan adat disusun berdasarkan ketentuan hukum adat masyarakat hukum adat yang bersangkutan. Adapun norma yang terkenal dengan ciri khasnya Papua yaitu :
- Tradisi Ikipalin, yaitu pemotongan jari sebagai bentuk ungkapan duka atas meninggalnya anggota keluarga.
- Pembakaran rumah ibadah dianggap melanggar norma adat Papua. Konsekuensinya, pelaku bisa jatuh sakit, anggota keluarganya meninggal dunia secara tiba-tiba, atau kampungnya dilanda bencana.
MAKANAN KHAS
Papua memiliki banyak makanan khas, di antaranya:
- Papeda : Makanan pokok masyarakat Papua yang terbuat dari tepung sagu, berbentuk bubur berwarna putih bening, dan bertekstur lengket. Papeda biasanya disantap dengan ikan kuah kuning.
- Ikan Bakar Manokwari : Ikan bakar khas Papua Barat yang memiliki rasa khas dan menggunakan saus sambal khas Papua.
- Udang Selingkuh : Udang air tawar yang memiliki bentuk tubuh udang tapi capit seperti kepiting. Udang ini memiliki daging yang berserat dan rasa manis mirip seperti daging lobster.
- Sate Ulat : Makanan yang diyakini di Papua dapat menambah energi. Sate Ulat memiliki rasa manis dan asin, serta tekstur keras di luar dan lunak di dalamnya.
- Norohombi : Makanan khas Papua yang terbuat dari tepung sagu, kelapa parut, dan bia atau kerang kering.
- Sagu Lempeng : Camilan berbentuk lempengan persegi panjang yang terbuat dari tepung sagu lalu dibakar. Sagu lempeng bisa dimakan langsung atau dicelupkan pada teh panas, kopi, dan kuah ikan.
Â
- Kue Bagea Sagu : Kue khas Papua yang dibuat dari tepung sagu dan tepung kenari.
Â
- Keripik Keladi : Camilan berbahan dasar talas atau ubi jalar yang dicampur dengan cabai rawit, bawang putih, dan garam.