Mohon tunggu...
Trixie Maria Novelin
Trixie Maria Novelin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Psikologi UNS

Mengkaji fenomena kehidupan sehari-hari dalam perspektif psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Fear of Missing Out, Sisi Negatif Dunia Digital (Perspektif Psikologi)

3 Juni 2022   00:52 Diperbarui: 3 Juni 2022   02:23 1229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.segmentify.com/

Hal ini dikarenakan harga diri yang rendah pada individu menyebabkan rasa keraguan dan keyakinan bahwa lingkungan di sekitarnya tidak menyukai dirinya (Richter, 2018). 

Dikarenakan individu merasa bahwa dirinya ditolak oleh lingkungan sosialnya, ia mencari kompensasi dengan berinteraksi secara online melalui hubungan dunia maya. Dimana individu yang memiliki harga diri rendah sangat bergantung dengan hubungannya di dunia maya. 

Oleh karena itu, kecenderungan FoMO pada individu dengan harga diri rendah meningkat. 

Deprivasi RelatifSumber: https://image.shutterstock.com/
Deprivasi RelatifSumber: https://image.shutterstock.com/

2. Deprivasi Relatif

Faktor lain yang dapat mempengaruhi Fear of Missing Out adalah kondisi deprivasi relatif pada individu. Deprivasi relatif adalah persepsi individu bahwa dirinya selalu kekurangan apabila dibandingkan dengan orang lain (Myers, 2019). 

Kondisi yang dimaksud adalah neurotisme, kecanduan internet, dan stimulus yang banyak untuk mendapatkan informasi (JWT Intelligence, 2012). 

Neurotisme didefinisikan sebagai perubahan pada individu yang awalnya memiliki kestabilan emosi dan kemampuan beradaptasi menjadi ketidakstabilan emosi dan ketidakmampuan beradaptasi (McCrae & Costa, 2006). 

Dari hasil penelitian oleh Umam dan Rengganis (2021), menunjukkan adanya hubungan positif antara neurotisme dengan FoMO. Dimana semakin tinggi neurotisme pada individu, semakin tinggi FoMO, begitupun sebaliknya. 

Individu neurotisme tidak dapat mengendalikan emosi dan dorongan dalam dirinya, sehingga ketika tidak terlibat dalam suatu aktivitas akan muncul perasaan negatif yang tidak mampu dikendalikannya. 

Maka, mengecek aktivitas orang lain secara berkala menjadi solusi untuk menghindari perasaan negatif tersebut. Hal ini yang meningkatkan FoMO pada individu neurotisme. 

Sumber: https://www.infinumgrowth.com/
Sumber: https://www.infinumgrowth.com/

3. Locus of Control

Locus of Control (LoC) merupakan sebuah konstruk yang mengkategorisasikan orientasi motivasi dasar seseorang dan persepsinya mengenai sejauh mana dirinya memiliki kontrol terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi pada dirinya. 

LoC dibagi menjadi 2 tipe, yaitu internal dan eksternal. Tipe individu dengan Internal Locus of Control merasa bahwa dirinya memegang kendali atas segala peristiwa yang terjadi pada dirinya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun