Mohon tunggu...
Tri Sukmono Joko PBS
Tri Sukmono Joko PBS Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pengajar, Sekretaris Pada Yayasan Lentera Dikdaktika Gantari

Hobi membaca, senang menjadi narasumber di Bidang Manajemen Risiko

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terkepung di Negeri Pendusta

24 Januari 2025   09:17 Diperbarui: 24 Januari 2025   09:17 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Profesor Aby pun segera menjawab "bersedia"

"Baik kalau Bapak bersedia mohon nanti disampaikan cv Bapak melalui tautan yang sudah kami sediakan ya Pak"

"Baik, lalu paling lambat kapan saya mengunggah cv saya?" Tanya Prof Aby bersemangat

"paling lambat besok pagi pukul 10 ya Pak" Jawab Penelepon "Apakah bapak ada pertanyaan atau sudah cukup jelas?" tanya penelepon

"sudah cukup jelas" jawab Prof Aby, "baik kalau begitu sampai di sini ya Pak, selamat pagi" suara diujung telepon mengakhiri percakapan.

Lima hari setelah Aby mengunggah cv  ia kedatangan tamu dari salah satu partai pemenang pemilu hal ini terlihat dari seragam jas yang digunakan khas warna partai dan ada lambang partainya. Dan Aby pun mengenal wajah orang itu karena sudah sering muncul dilayar televisi.

"Selamat pagi Prof Aby" ucapan salam dengan senyum keluar dari bibir tokoh partai itu

Kemudian Prof Aby mempersilakan masuk ke ruang tamu dan meminta asisten rumah tangga untuk menyiapkan minuman.

"Mohon maaf Prof, agak mendadak dan tanpa memberitahu dulu sebelumnya"

"Tidak apa-apa Pak, justru kami merasa bahagia dan bangga Bapak berkenan datang ke tempat tinggal kami ini yang agak jauh dari pusat kota, kira-kira ada apa ya Pak?"

"Mohon maaf agak mengejutkan, ini berkenaan dengan cv yang sudah Prof sampaikan kepada sekretariat dan kami menerima tembusannya. Selaku Partai pemenang Pemilu, maka kami ingin memastikan bahwa para calon pejabat yang akan bekerja di kabinet kami adalah orang yang memiliki potensi bagi Partai" sejenak hening dan kelihatannya sang tokoh partai sedang mengamati wajah Prof Aby dan mencoba melihat reaksinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun