Mohon tunggu...
Tristan Faiq Bariklana
Tristan Faiq Bariklana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif UIN Jakarta

Suka Ketenangan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dampak AI Terhadap Komunikasi Manusia

8 Januari 2025   17:13 Diperbarui: 8 Januari 2025   17:13 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
HUMAN vs AISource : https://images.app.goo.gl/tY3NLp58gCXcM6Ny8

Kecerdasan buatan adalah kemampuan mesin untuk belajar dari data menggunakan algoritma dan menggunakan  apa  yang mereka pelajari untuk membuat keputusan seperti manusia. AI juga  merupakan sistem yang berpikir seperti manusia; Sebuah sistem yang berperilaku seperti seseorang; sistem pemikiran rasional; dan sistem yang cukup fungsional (Lasse Rouhiainen, 2018)

Artificial Intelligence (AI), yang dikenal  sebagai kecerdasan buatan dalam terminologi yang   lebih   tepat,   mengacu pada pengembangan teknologi yang mampu  meniru  kemampuan  berfikir dan bertindak manusia. Kata "Artificial" dalam  AI merujuk pada sesuatu yang dibuat oleh manusia,   sedangkan "Intelligence" menggambarkan atribut  kecerdasan.

Tujuan utama pengembangan AI bertujuan untuk membantu manusia dalam berbagai  aktivitas   dan pekerjaan   dengan kemampuan meniru pemikiran manusia,  di  mana  AI  mampu menerima   dan memproses data untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan tugas. Di era digital ini, komunikasi bukan lagi terbatas pada interaksi manusia-ke-manusia. Sebaliknya, manusia kini berinteraksi dengan sistem berbasis AI, yang mampu memahami, merespons, dan bahkan mengantisipasi kebutuhan komunikasi pengguna.

Teknologi saat ini membuat perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan  teknologi yang pesat saat ini telah mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan hidup secara keseluruhan. Teknologi AI atau juga disebut kecerdasan  buatan  pada  saat  ini semakin maju dan canggih sehingga menjadi faktor utama dalam perubahan kehidupan sehari-hari.

Penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari telah membawa banyak manfaat, namun juga ada dampak negatifnya. Beberapa pekerjaan manusia dapat tergantikan oleh AI, sehingga dapat mengancam sumber daya manusia dalam beberapa bidang pekerjaan. Meskipun demikian, keberadaan AI tetap memberikan dampak positif dan menjadi solusi untuk memenuhi  kebutuhan masa kini.

Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif AI bagi cara manusia berkomunikasi :

DAMPAK POSITIF AI TERHADAP CARA MANUSIA BERKOMUNIKASI

1. Peningkatan Efisiensi Komunikasi melalui AI. AI telah membawa perubahan signifikan dalam efisiensi komunikasi manusia. Teknologi ini memungkinkan interaksi yang lebih cepat, konsisten, dan responsif dalam berbagai konteks.

Pertama, Respons Cepat dalam Interaksi. Salah satu kontribusi terbesar AI adalah kemampuannya untuk memberikan respons secara real-time melalui chatbot dan asisten virtual. Dengan teknologi Natural Language Processing (NLP), sistem berbasis AI dapat memahami, memproses, dan merespons pertanyaan dalam berbagai bahasa dengan tingkat akurasi tinggi.

Kedua, Penghapusan Hambatan Waktu dan Lokasi. Sistem berbasis AI beroperasi 24/7, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan bantuan kapan saja dan di mana saja.

Ketiga, Pengurangan Kesalahan Manusia. AI dirancang untuk memproses data secara konsisten, sehingga mengurangi potensi kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia, seperti kelelahan atau ketidaktelitian.

 

2. Personalisasi Konten melalui AI. Kemampuan AI untuk mempersonalisasi konten telah membawa perubahan besar dalam cara komunikasi dilakukan, terutama dalam pemasaran, layanan pelanggan, dan pengalaman digital secara umum. AI memungkinkan komunikasi menjadi lebih relevan, menarik, dan terfokus pada kebutuhan individu.

Pertama, Analisis Data Pengguna yang Mendalam. AI mampu menganalisis data dalam jumlah besar dengan cepat dan akurat. Data ini mencakup perilaku pengguna, preferensi, dan riwayat interaksi. Berdasarkan analisis tersebut, AI dapat mempersonalisasi pesan yang sesuai dengan minat atau kebutuhan individu dan menentukan waktu dan cara terbaik untuk menyampaikan pesan kepada pengguna.

Kedua, Peningkatan Efektivitas dalam Pemasaran. AI memungkinkan perusahaan menciptakan kampanye pemasaran yang lebih efektif dan efisien.

Ketiga, Pengalaman Pengguna yang Lebih Baik, Personalisasi tidak hanya membantu perusahaan, tetapi juga meningkatkan pengalaman pengguna secara signifikan. Dengan pendekatan yang disesuaikan, pengguna merasa dihargai karena konten yang mereka terima sesuai dengan kebutuhan mereka dan tidak terganggu oleh informasi yang tidak relevan.

3. Kemudahan Akses Informasi melalui AI. AI mempercepat cara manusia mendapatkan dan memanfaatkan informasi, membuat pengetahuan lebih mudah diakses oleh semua kalangan.

Pertama, Pencarian Informasi yang cepat dan akurat. Dengan algoritma AI, mesin pencari seperti Google mampu memberikan hasil yang relevan dengan lebih cepat berdasarkan kebutuhan pengguna. Contohnya asisten digital seperti Siri atau Google Assistant menyediakan jawaban instan atas pertanyaan, dari informasi cuaca hingga navigasi lokasi.

Kedua, Penyebaran Pengetahuan secara Global, AI mengatasi hambatan geografis dengan memungkinkan penyebaran informasi dalam skala global melalui alat seperti penerjemahan otomatis, seperti Google Translate, yang membantu individu memahami konten dalam berbagai bahasa.

DAMPAK NEGATIF AI TERHADAP CARA MANUSIA BERKOMUNIKASI

1. Dehumanisasi dalam Komunikasi akibat AI. Penggunaan AI dalam komunikasi sering kali mengurangi aspek emosional dan personal yang hanya bisa diberikan oleh manusia. Ini dapat berdampak pada kualitas hubungan interpersonal.

Pertama, Pengurangan Sentuhan Manusia. Interaksi dengan chatbot atau asisten virtual sering kali terasa kurang personal dibandingkan dengan interaksi langsung dengan manusia.

Kedua, Hilangnya Empati. AI tidak memiliki kemampuan untuk memahami emosi manusia secara mendalam, yang dapat menyebabkan kurangnya empati dalam responsnya.

2. Risiko Terhadap Privasi dan Keamanan. AI mengandalkan data pengguna untuk beroperasi, tetapi hal ini dapat menimbulkan risiko terkait pelanggaran privasi dan keamanan data.

Pertama, Pengumpulan Data yang Masif. AI membutuhkan data dalam jumlah besar untuk belajar, yang sering kali mencakup informasi pribadi pengguna. Hal ini menimbulkan risiko data tersebut disalahgunakan.

Kedua, Ancaman Keamanan Siber. Sistem AI juga rentan terhadap serangan siber, di mana data sensitif dapat dicuri atau dirusak oleh pihak tidak bertanggung jawab.

3. Ketergantungan Berlebihan pada AI. Penggunaan AI yang berlebihan dapat menyebabkan manusia menjadi terlalu bergantung pada teknologi, yang berisiko menurunkan keterampilan komunikasi dan kemampuan berpikir kritis.

 Dengan AI yang menangani banyak tugas, manusia mungkin kehilangan keterampilan tertentu, seperti komunikasi interpersonal atau analisis data manual. Contohnya generasi muda yang terbiasa menggunakan AI untuk menjawab pertanyaan mungkin mengalami kesulitan berpikir kritis saat menghadapi situasi kompleks tanpa bantuan teknologi.

AI telah mengubah cara manusia berkomunikasi secara mendasar. Dari meningkatkan efisiensi hingga memberikan pengalaman yang sangat personal, teknologi ini telah membuka pintu ke berbagai kemungkinan baru yang sebelumnya sulit dibayangkan. Kita kini hidup di era di mana pesan dapat sampai lebih cepat, konten dapat disesuaikan dengan kebutuhan, dan pekerjaan yang dulunya memakan waktu kini dapat diselesaikan dalam hitungan detik. AI benar-benar menjadi penggerak produktivitas dan aksesibilitas yang luar biasa.

Namun, seperti dua sisi mata uang, perkembangan ini juga membawa tantangan yang perlu kita hadapi dengan bijaksana. Dehumanisasi dalam komunikasi, risiko pelanggaran privasi, bias dalam algoritma, hingga ketergantungan berlebih pada teknologi adalah pengingat bahwa inovasi harus selalu diiringi dengan tanggung jawab. AI tidak akan pernah bisa menggantikan sentuhan manusia sepenuhnya---emosi, empati, dan nilai-nilai yang hanya bisa kita ciptakan sebagai manusia tetap menjadi pilar penting dalam berkomunikasi.

Di sinilah letak tugas kita sebagai pengguna dan pengembang teknologi. Kita perlu memastikan bahwa AI menjadi alat yang mendukung, bukan menggantikan, hubungan antarmanusia. Kita harus memanfaatkan kekuatan AI untuk menciptakan komunikasi yang lebih inklusif, efisien, dan bermakna, sambil menjaga nilai-nilai kemanusiaan yang tak tergantikan.

Dengan pendekatan yang seimbang, AI dapat menjadi mitra yang memperkaya kehidupan kita, bukan hanya dalam cara kita berbicara, tetapi juga dalam cara kita memahami dan terhubung satu sama lain. Masa depan komunikasi ada di tangan kita, dan bagaimana kita memilih untuk menggunakannya akan menentukan apakah AI menjadi berkat atau beban bagi generasi mendatang.

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun