Kecerdasan buatan adalah kemampuan mesin untuk belajar dari data menggunakan algoritma dan menggunakan  apa  yang mereka pelajari untuk membuat keputusan seperti manusia. AI juga  merupakan sistem yang berpikir seperti manusia; Sebuah sistem yang berperilaku seperti seseorang; sistem pemikiran rasional; dan sistem yang cukup fungsional (Lasse Rouhiainen, 2018)
Artificial Intelligence (AI), yang dikenal  sebagai kecerdasan buatan dalam terminologi yang  lebih  tepat,  mengacu pada pengembangan teknologi yang mampu  meniru  kemampuan  berfikir dan bertindak manusia. Kata "Artificial" dalam  AI merujuk pada sesuatu yang dibuat oleh manusia,  sedangkan "Intelligence" menggambarkan atribut  kecerdasan.
Tujuan utama pengembangan AI bertujuan untuk membantu manusia dalam berbagai  aktivitas  dan pekerjaan  dengan kemampuan meniru pemikiran manusia,  di  mana  AI  mampu menerima  dan memproses data untuk mengambil keputusan dalam menyelesaikan tugas. Di era digital ini, komunikasi bukan lagi terbatas pada interaksi manusia-ke-manusia. Sebaliknya, manusia kini berinteraksi dengan sistem berbasis AI, yang mampu memahami, merespons, dan bahkan mengantisipasi kebutuhan komunikasi pengguna.
Teknologi saat ini membuat perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan  teknologi yang pesat saat ini telah mengubah cara manusia bekerja, berkomunikasi, dan hidup secara keseluruhan. Teknologi AI atau juga disebut kecerdasan  buatan  pada  saat  ini semakin maju dan canggih sehingga menjadi faktor utama dalam perubahan kehidupan sehari-hari.
Penerapan AI dalam kehidupan sehari-hari telah membawa banyak manfaat, namun juga ada dampak negatifnya. Beberapa pekerjaan manusia dapat tergantikan oleh AI, sehingga dapat mengancam sumber daya manusia dalam beberapa bidang pekerjaan. Meskipun demikian, keberadaan AI tetap memberikan dampak positif dan menjadi solusi untuk memenuhi  kebutuhan masa kini.
Berikut adalah beberapa dampak positif dan negatif AI bagi cara manusia berkomunikasi :
DAMPAK POSITIF AI TERHADAP CARA MANUSIA BERKOMUNIKASI
1. Peningkatan Efisiensi Komunikasi melalui AI. AI telah membawa perubahan signifikan dalam efisiensi komunikasi manusia. Teknologi ini memungkinkan interaksi yang lebih cepat, konsisten, dan responsif dalam berbagai konteks.
Pertama, Respons Cepat dalam Interaksi. Salah satu kontribusi terbesar AI adalah kemampuannya untuk memberikan respons secara real-time melalui chatbot dan asisten virtual. Dengan teknologi Natural Language Processing (NLP), sistem berbasis AI dapat memahami, memproses, dan merespons pertanyaan dalam berbagai bahasa dengan tingkat akurasi tinggi.
Kedua, Penghapusan Hambatan Waktu dan Lokasi. Sistem berbasis AI beroperasi 24/7, memungkinkan pengguna untuk mendapatkan bantuan kapan saja dan di mana saja.
Ketiga, Pengurangan Kesalahan Manusia. AI dirancang untuk memproses data secara konsisten, sehingga mengurangi potensi kesalahan yang disebabkan oleh faktor manusia, seperti kelelahan atau ketidaktelitian.