Berdasarkan hasil observasi dengan metode riset lapangan dan wawancara dengan juru kunci sebagai narasumber, didapatkan data-data dari makam Ratu Malang. Makam ini berada di dalam Kompleks Makam Antakapura yang berada di atas bukit Gunung Kelir, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul. Kompleks makam ini dikelilingi tembok yang terbuat dari susunan batu-batu. Awalnya, terdapat guratan-guratan wayang kulit yang terukir di tembok tersebut. Namun, seiring zaman, tembok batu tersebut sudah mulai runtuh dan guratan-guratan sudah mulai pudar. Selain makam Ratu Malang, di dalam kompleks makam ini terdapat banyak makam lain yang merupakan makam dari para penghuni kerajaan, seperti pelayan, pengikut setia, dayang-dayang sang Ratu Malang, dan Ki Dalang Panjang Mas. Dalam kompleks makam ini terdapat dua makam utama, yaitu makam Ki Dalang Panjang Mas dan makam Ratu Malang.
Pada bagian makam Ratu Malang, terdapat tujuh makam lainnya yang merupakan dayang-dayang ratu, yang dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berisi tiga makam kecil di tanah yang dilapisi kain putih. Ukuran makam ini hanya setengah dari makam-makam lain untuk memberi ruang bagi lantai keramik. Sementara bagian kedua berisi lima makam besar, termasuk makam Ratu Malang, di atas lantai keramik hitam. Bagian makam ini memiliki tembok yang diyakini dulunya adalah rumah beratap cungkup  yang memisahkan makam-makam ini dari makam lain. Menurut narasumber, keberadaan atap tersebut menandakan bahwa makam Ratu Malang mendapatkan tempat khusus dibandingkan makam yang lainnya. Selain lantai keramik, kelima makam tersebut juga dilapisi dengan kain putih dan kain batik dengan corak berbeda-beda.Â
Makam Ratu Malang yang memiliki ukuran panjang 192 cm dan lebar 74 cm ini dilapisi dengan kain batik Truntum dan juga payung di sampingnya. Kain-kain batik ini berasal dari pemberian para peziarah sebagai bentuk penghormatan.
Lantai keramik hitam di sekeliling makam Ratu Malang bukanlah asli dari situs tersebut, melainkan hasil pemugaran. Dahulunya makam sang ratu beralaskan batu kapur, namun namun karena sudah termakan usia, lantai batu kapur tersebut menghitam dan pecah sehingga terlihat seperti tanah.
Hasil WawancaraÂ
Berdasarkan wawancara langsung dengan Sarjito sebagai juru kunci, situs makam ini dibangun pada tahun 1665 hingga 1668 oleh Amangkurat I, raja Mataram Islam yang memerintah di Keraton Pleret dari 1646 sampai 1677.
Berdasarkan kisahnya, Retno Gumilang atau Nyai Truntum adalah istri dari dalang tersohor pada masanya, Ki Dalang Panjang Mas yang dikenal memiliki hubungan langsung dengan penguasa Pantai Selatan. Amangkurat I terpesona dengan kecantikan dari Retno Gumilang dan menginginkan wanita tersebut untuk menjadi istrinya. Keinginannya itu ditolak mentah-mentah oleh Ki Dalang Panjang Mas, karena wanita tersebut merupakan istrinya.Â
Hasutan dari para pengikutnya membuat Amangkurat I merebut paksa Retno Gumilang dari suaminya, sehingga Ki Dalang Panjang Mas dibunuh dan kemudian dimakamkan di Gunung Kelir. Setelah menjadi selir raja, Retno Gumilang kemudian diangkat menjadi permaisuri yang paling dicintai oleh Amangkurat I. Julukan Ratu Malang diberikan oleh selir-selir raja yang lain karena ia dianggap menghalangi cinta sang raja terhadap mereka. Ratu Malang meninggal pada tahun 1665. Awalnya ia dimakamkan di tempat sendang yang berada di atas bukit, namun air terus muncul dan menggenangi tempat itu. Akhirnya ia dimakamkan tidak jauh dari makam Ki Dalang Panjang Mas di Gunung Kelir. Kompleks makam tersebut dibangun dengan dinding batu putih dan nisan batu andesit.Â
Secara penempatan tata letak makam, menurut Sarjito, lokasi makam Ratu Malang sengaja ditempatkan di posisi paling tinggi karena statusnya adalah permaisuri, sehingga derajatnya lebih tinggi.
Kini, tindakan yang dilakukan pemerintah untuk menjaga situs makam ini adalah dengan menjadikannya sebagai cagar budaya. Selain itu, tradisi spiritual yang dilakukan oleh para peziarah seperti artis, dalang, dan sinden di makam ini untuk meminta restu & doa guna disukseskan karirnya turut membantu pemeliharaan makam.
Gambar Makam Ratu Malang