Mohon tunggu...
Tri Septi
Tri Septi Mohon Tunggu... Lainnya - ..

semoga bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Pembibitan Tanaman Vetiver, Upaya Pelestarian Lingkungan Sungai Citarum di Desa Pangauban

15 Juli 2020   12:42 Diperbarui: 15 Juli 2020   12:44 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungai Citarum merupakan salah satu sungai yang terdapat di Jawa Barat yang hulu sungainya terdapat di Kabupaten Bandung dan bermmuara di Bekasi. Sungai Citarum memiliki peranan yang sangat vitas, yakni  mengairi waduk  yang digunakna sebagi tambak ikan, sumber irigasi sawah dibeberapa daerah dan sebagai sumber pemenuhan air bagi masyarakat yang tinggal disepanjang aliran sungai.

Seiring berjalannya waktu dan diiringi oleh perubahan disegala lini kehidupan, sungai Citarum pun mengalami perubahan, pada awalnya sebagai sumber pemenuhan kebutuhan hidup, saat ini berubah menjadi layaknya tempat sampah. Disepanjang aliran Sungai Citarum saat ini, terutama di bagian tengah dan hilir, dipenuhi oleh berbagai jenis sampah serta limbah pabrik. Bahkan saat ini Sungai Citarum telah dinobatkan menjadi sungai.

Pemerintah dan masyarakat, khususnya yang tinggal di  sekitar  bantaran  sungai  untuk  bersinergi  melakukan  perbaikan  terhadap eksistensi Sungai Citarum agar kejayaannya dapat kembali dirasakan dan dinikmati oleh masyarakat, khususnya oleh masyarakat Jawa Barat., sehingga  pemerintah telah mencanangkan program Citarum Harum untuk mengembalikan kejayaan Sungai Citarum.

Citarum Harum merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk memperbaiki kualitas air Sungai Citarum, mengatasi persoalan lingkungan di daerah aliran Sungai Citarum, dengan tujuan agar Sungai Citarum dapat kembali pulih dan dapat  kembali digunakan dengan aman oleh masyarakat sekitar. Program ini digalakan selama tujuh tahun ke depan, dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2025. Unsur pemerintah, swasta, lembaga pendidikan serta pihak lain yang terlibat dalam upaya normalisasi Sungai Citarum beserta anak sungainya.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakna dalam penyusunan artikel ini yakni metode observasi serta studi kepustaan. Hasil penelitian yang terdapat dalam artikel ini yakni dari hasil oservasi selama menglaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) UPI sejak Desember sampai Januari 2019. Selain itu, penulis juga menghimpun berbagai informasi yang relevan dengan topik lingkungan hidup serta penanaman vetiver dari berbagai jurnal dan sumber yang diunggah di repository online berbagai universitas atau lembaga serta sumber lain.

Hasil dan Pembahasan

1. Sungai Citarum

Citarum merupakan Sungai yang terletak di Provinsi Jawa Barat, membentang dari Kabupaten Bandung, tepatnya dari Kecamatan Taruma Jaya dan bermuara di Bekasi.

Dulu, Sungai Citarum merupakan satu-satunya pilihan untuk jalur lalu lintas bagi kelancaran kegiatan perdagangan, pemerintah dan lain-lain.Sungai Citarum berada di Wilayah Kerajaan Padjajaran, yang merupakan sebagai penerus kerajaan Tarumanegara yang memerintah pada abad VIII (Citarum.org, 2011). Sebelum tercemar seperti saat ini, kondisi Sungai Citarum masih bersih dan mengalir sebagaimana mestinya. Air sungainya  bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang tempat tinggalnya di lalui oleh aliran Sungai Citarum.

Sungai Citarum merupakan sungai yang keadaan airnya jauh dari standar layak dikonsumsi, masyarakat di sekitar daerah aliran sungai tetap menggantungkan hidup mereka pada sungai tersebut. Sungai Citarum memiliki peranan yang vital dan srategis, karena selain digunakan sebagai sumber untuk memenuhi kebutuhan air sehari-hari, selain Sungai Citarum juga digunakan sebagai tempat budi daya perikanan air tawar, pengalir irigasi bagi 420.000 Ha sawah yang meliputi daerah Karawang, Purwakarta, Subang dan Indramayu, pemasok listrik 1.888 mega watt jaringan interkoneksi Jawa-Bali, serta pemasok air untuk dikonsumsi oleh 80% penduduk DKI Jakarta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun