Dalam berinteraksi dengan rekan sejawat atau siapa saja, kita dapat menggunakan prinsip coaching dalam rangka memberdayakan orang yang sedang kita ajak berinteraksi. Pendekatan coaching pada dasarnya memiliki 3 prinsip yaitu :
- Kemitraan : ditandai oleh adanya tujuan percakapan yang disepakati dan idealnya tujuan datang dari coachee
- Percakapan Kreatif : terjadi percakapan 2 arah, Percakapan dilakukan untuk menggali, memetakan situasi coachee dan percakapan ditujukan untuk menghasilkan pemikiran atau ide -- ide baru
- Memaksimalkan potensi : Percakapan harus ditutup dengan kesimpulan yang dinyatakan oleh coachee dan percakapan menghasilkan rencana tindakan
Sedangkan kompetensi inti coaching yang harus dimiliki oleh seorang coach antara lain
- Kehadiran penuh(presence)
- Kemampuan untuk bisa hadir utuh bagi coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai coaching presence sehingga badan, pikiran, hati selaras saat sedang melakukan percakapan coaching. Â Kehadiran penuh ini adalah bagian dari kesadaran diri yang akan membantu munculnya paradigma berpikir dan kompetensi lain saat kita melakukan percakapan coaching.
- Mendengarkan aktif
- Salah satu keterampilan utama dalam coaching adalah keterampilan mendengarkan dengan aktif atau sering kita sebut dengan menyimak. Â Seorang coach yang baik akan mendengarkan lebih banyak dan lebih sedikit berbicara. Â Dalam percakapan coaching, fokus dan pusat komunikasi adalah pada diri coachee, yakni mitra bicara. Â Dalam hal ini, seorang coach harus dapat mengesampingkan agenda pribadi atau apa yang ada di pikirannya termasuk penilaian terhadap coachee.
- Mengajukan pertanyaan berbobot
- Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi
Sebagai seorang coach salah satu peran terpentingnya  adalah membantu coachee menyadari potensi yang dimiliki untuk mengembangkan kompetensi dirinya, dan menjadi mandiri melalui pendampingan yang mengedepankan semangat memberdayakan. Acuan umum sebuah alur percakapan coaching yang akan membantu peran coach dalam membuat percakapan coaching menjadi efektif dan bermakna yaitu menggunakan alur TIRTA.
Tujuan Umum (Tahap awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee)
Identifikasi (Coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi)
Rencana Aksi (Pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat)
TAnggungjawab (Membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya) Â
2. Â Emosi -- emosi yang saya rasakan terkait pengalaman belajar
Setelah saya mempelajari modul 2.3 yang saya rasakan adalah saya merasa mulai  tertarik untuk mendalami isi modul setelah mempelajarinya dieksplorasi konsep, Saya senang saat melakukan praktik coaching bersama rekan CGP dalam ruang kolaborasi dan demonstrasi kontekstual dan saya juga merasa optimis untuk dapat mengaplikasikannya di sekolah tempat saya mengajar
3. Keterlibatan dalam proses belajar