Oleh: Tri Samini
Guru SMA Negeri 1 Karangdowo
Calon Guru Penggerak Angkatan 7
Kabupaten Klaten
Â
A. Â Pemikiran Reflektif terkait Pengalaman Belajar
1. Â Pengalaman Materi yang diperoleh
Salah satu tujuan dari supervisi akademik adalah untuk mengembangkan kompetensi guru agar dapat melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Untuk dapat melakukan itu, diperlukan paradigma berpikir bertumbuh dan keberpihakan pada murid. Apa pun pendekatan yang digunakan untuk pengembangan kompetensi, kesemuanya diawali dengan paradigma berpikir yang memberdayakan. Salah satu pendekatan yang memberdayakan adalah coaching
Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Sedangkan Whitmore (2003) mendefinisikan coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya. Jadi Coaching adalah suatu proses menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif seorang coachee untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesionalisme yang dimilikinya.
Salah satu tujuan pengembangan kompetensi diri adalah agar guru menjadi otonom, yaitu dapat mengarahkan, mengatur, mengawasi, dan memodifikasi diri secara mandiri (self-directed, self-manage, self-monitor, self-modify). Dalam rangka membantu rekan sejawat untuk mengembangkan kompetensi diri mereka dan menjadi otonom, maka kita perlu memiliki paradigma berpikir coaching terlebih dahulu. Paradigma tersebut adalah:
- Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan
- Bersikap terbuka dan ingin tahu
- Memiliki kesadaran diri yang kuat
- Mampu melihat peluang baru dan masa depan