Mohon tunggu...
Try Raharjo
Try Raharjo Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Orang Republik

Subscribe ya dan like channel YouTube punyaku youtube.com/c/indonesiabagus

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Penerapan Teknologi untuk Kesejahteraan

21 Januari 2021   21:19 Diperbarui: 22 Januari 2021   09:28 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Ada satu hal menarik perhatian saya dari komitmen Komjen Listyo Sigit Prabowo yang disampaikan dalam uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri di Komisi III DPR RI, Rabu (20/1/2021). Seperti dilaporkan Kompas Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa ia ingin mulai mengedepankan mekanisme penegakan hukum berbasis elektronik di bidang lalu lintas, yang salah satunya adalah melalui Electronic Traffic Law Enforcement (ETLE).

Ini artinya penerapan teknologi di bidang informasi menurutnya akan lebih dimanfaatkan untuk mencatat dan mendeteksi pelanggaran-pelanggaran lalu lintas secara elektronik. Menurut pandangan saya, penerapannya bisa antara lain melalui tangkapan video CCTV dalam upaya mendukung keamanan, ketertiban, dan keselamatan berlalu lintas.

Dengan memanfaatkan teknologi maka situasi arus lalu lintas dapat terpantau setiap saat. Pelanggaran lalu lintas pun dapat terekam sehingga memudahkan aparat kepolisian untuk mencatat dan melakukan penindakan lebih lanjut.


Berikut ini adalah pandangan saya, terkait pemanfaatan teknologi yang semakin canggih dalam kehidupan kita sehari-hari.

Seperti kita tahu, teknologi sudah sedemikian maju dan bahkan memungkinkan untuk mengenali objek melalui kamera berkat teknologi kecerdasan artifisial atau Artificial Inteligence (AI). 

Maka pemanfaatannya kini adalah langkah yang semakin menjadi kebutuhan untuk terus dikembangkan oleh banyak pihak, juga di kepolisian.

Tidak hanya untuk kepentingan dalam melakukan tindakan terhadap pelanggaran lalu lintas, tapi tentu saja juga untuk aspek yang lebih luas bagi kepentingan mewujudkan keamanan, pertahanan, maupun kesejahteraan bangsa.

Dari hal ini maka bisa dikatakan bahwa komitmen Komjen Pol Listyo Sigit tersebut di atas sangat visioner. Apalagi bila mengingat akses dan penggunaan teknologi di Indonesia juga sudah semakin meluas, sehingga keamanan siber juga harus lebih ditingkatkan. 

Faktanya fenomena sosial kehidupan kita sehari-hari saat ini, sudah banyak yang tidak dapat lepas lagi dari penggunaan teknologi. Telepon genggam dalam pengamatan saya sudah sangat merakyat hingga ke pelosok negeri kita. Tidak hanya untuk bisnis dan ekonomi, tapi sudah meluas hingga seluruh segi kehidupan kita di segala usia.

Tidak lagi aneh ketika kita menemukan banyak hal yang mungkin tidak kita temukan beberapa dasawarsa lalu: Anak-anak balita kini sering kali tampak sudah akrab memainkan game di telepon pintar orangtuanya.

Pemanfaatan teknologi berbasis internet makin meluas. Kegiatan belajar dan seminar yang terselenggara secara daring marak diadakan oleh masyarakat untuk dapat tetap terkoneksi. Di samping itu kian banyak warga masyarakat awam sudah akrab menggunakan aplikasi online untuk pemesanan barang, transaksi bisnis, ojek, dll.

Sementara produsen perangkat lunak pun terus mendesain dan membuat aplikasi yang simpel dan mudah digunakan oleh para pengguna teknologi termasuk bagi anak-anak. Dan kita bisa dengan mudah mengunduhnya, antara lain melalui Playstore.

Untuk kepentingan memudahkan konsumen melakukan transaksi, banyak perusahaan telah memanfaatkan teknologi yang canggih dan responsif. Hal ini adalah tuntutan kemajuan zaman agar dapat beradaptasi dengan kebutuhan masyarakat yang menghendaki pelayanan cepat dan prima. 

Covid-19 benar-benar memacu dunia untuk mempercepat penggunaan teknologi. Untuk itu maka aparat hukum dan kepolisian harus juga lebih cepat mengantisipasi berbagai implikasinya. Berbagai jenis kejahatan siber, termasuk hoax dan penipuan adalah tantangan bagi aparat untuk mengantisipasinya dengan memanfaatkan teknologi yang mutakhir. 

Penerapan Artificial Intelligence (AI) menjadi kebutuhan yang tidak dapat ditunda lagi, di samping otomatisasi dan konsep big data.

Dalam hal ini, dikutip dari Sciencedirect.com, Andreas Kaplan dan Michael Haenlein (2019) mendefinisikan AI sebagai kecerdasan buatan yang mampu menafsirkan data eksternal dengan benar, untuk belajar dari data tersebut, dan menggunakan pembelajaran data sebagai cara mencapai tujuan dan tugas tertentu melalui adaptasi yang fleksibel.

AI dapat dikatakan sebagai program komputer yang dirancang mengikuti tindakan dan pola pikir manusia. AI memungkinkan perangkat teknologi untuk belajar dari pengalaman, dengan cara menyesuaikan masukan-masukan data yang baru, serta melaksanakan tugas yang biasa dikerjakan oleh penggunanya.

Dengan kecerdasan artifisial semacam itulah maka video-video yang tampil di beranda akun YouTube kita masing-masing bisa berbeda antara satu dengan lainnya. Ini saya kira juga oleh karena pemanfaatan sistem operasi yang berbasis pada AI atau kecerdasan artifisial tersebut.

Teknologi ini secara tidak langsung dinilai berpengaruh pada kegiatan pemasaran di dunia bisnis. Hal itu dikarenakan seluruh informasi terkait riwayat aktivitas penggunaan secara otomatis terekam oleh sistem operasi yang menyertakan alamat E-Mail, nomor telepon, usia, dan gender. Kumpulan data tersebut secara otomatis diolah oleh sistem operasi untuk dijadikan sebagai bahan kajian manajemen bisnis dalam menyusun strategi pemasaran usaha. Beberapa langkah yang dapat dihasilkan adalah berupa rekomendasi produk, penawaran diskon, newsletter, dst.
Dalam sebuah manajemen bisnis yang mengutamakan pelayanan konsumen secara cepat terlebih pada era digital, AI memiliki andil yang tidak dapat diragukan.

Berikut ini adalah beberapa contoh nyata penerapan AI di kehidupan sehari-hari.

1. Chatbox

Untuk melayani pelanggan perlu difungsikan pusat layanan dan informasi yang siap melayani konsumen selama 24 jam setiap harinya. Chatbox adalah salah satu contoh bentuk pemanfaatan teknologi yang sering digunakan untuk melayani konsumen. Melalui chatbox ini konsumen bisa dilayani antara lain misalnya berupa pelayanan informasi cek saldo kuota internet dari telepon genggam anda, atau pada saat kita berinteraksi pada sebuah website. Respons otomatis yang ditampilkan dapat muncul seketika berkat adanya teknologi yang disebut dengan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelegence (AI).


2. Virtual Reality (VR)

Virtual reality atau biasa disingkat dengan VR merupakan suatu perangkat teknologi yang memungkinkan seseorang dapat melakukan interaksi secara nyata dengan suatu lingkungan imajinasi hasil dari proses simulasi komputer. Teknologi tersebut umumnya dimanfaatkan sebagai salah satu alat bantu observasi atau pelatihan. 

Ada banyak bidang pelatihan telah memanfaatkan teknologi VR ini, seperti misalnya di bidang kesehatan, penerbangan, militer, otomotif, astronomi, bisnis, dan juga pendidikan.

Hollywood dan industri hiburan lain yang sudah maju sering menggunakan teknologi VR untuk menciptakan efek yang tampak seakan nyata di mata penonton. 

VR juga digunakan pada banyak jenis game di komputer, yang banyak digemari oleh generasi muda millenial.

Bila teknologi VR disandingkan dengan AI maka hasilnya kurang lebih seperti yang diilustrasikan dalam film Iron Man. Seluruh karakter pada film dapat hidup dan berinteraksi. Dengan kata lain, selain memberikan visualisasi yang lebih hidup, pengadopsian AI pada VR pun bisa dapat dipersonalisasikan mengikuti kebutuhan penggunanya.

Dalam banyak cerita fiksi sains, untuk kepentingan dramatisasi beberapa pengarang tertarik untuk melukiskan AI sebagai sebuah kekuatan masa depan yang akan mencoba menggulingkan otoritas manusia di dunia. Namun sifat dominasi AI yang tak dapat dielakkan dan kadang disebut "the Singularity" telah dibantah oleh penulis-penulis fiksi sains lainnya.

Mereka yang berpikiran optimis menggambarkan wujud teknologi masa depan sebagai objek penyerupaan manusia untuk memberikan layanan, seperti yang dilakukan oleh Isaac Asinov (1920 - 1992) penulis cerita fiksi sains yang terkenal berkat karyanya yang berjudul "The Galactic Empire Series".

Dalam hal penggunaan AI untuk kesejahteraan maka Tesla adalah salah satu perusahaan otomotif dunia yang memproduksi  kendaraan dengan dilengkapi fasilitas teknologi self-driving. Kendaraan ini bisa berjalan tanpa harus dikendalikan manusia. Di tengah pro-kontra terkait jaminan keselamatan yang diberikan ini tidak tertutup kemungkinannya kelak seluruh mobil di dunia tidak memerlukan sopir lagi.

Kembali pada pembahasan tentang Polri. Pemanfaatan layanan berbasis internet of thing (IoT) dan AI pada era saat ini diyakini akan semakin membuat Polri lebih profesional, modern dan terpercaya.

AI dan VR yang merupakan salah satu bentuk pencapaian manusia di bidang teknologi dapat digunakan sebagi alat untuk membantu kegiatan kita sehari-hari, termasuk juga dalam membantu tugas aparat kepolisian. 

Sebagai sebuah hasil karya manusia maka tentu teknologi ini memiliki banyak kekurangan dan kelemahan. Di samping itu ada saja kemungkinan penyalahgunaan teknologi tersebut oleh orang yang tidak bertanggung jawab sehingga penggunaannya di tengah masyarakat harus tetap terjaga.

Di sinilah peran Polri dibutuhkan untuk dapat mengawal kemajuan teknologi dan pemanfaatannya.

Kecerdasan manusia yang terbukti mampu mewujudkan teknologi canggih demikian juga harus diikuti dengan kearifan atau kecerdasan moral sehingga mampu mendesain teknologi yang dilengkapi dengan batasan-batasan norma dan etika, yang tetap dikawal oleh supremasi hukum dan peraturan yang berlaku.

Dibutuhkan juga keteladanan dan kepatuhan pada hukum di samping proses penegakannya dalam pemanfaatan teknologi sebagai upaya menjunjung tinggi harkat dan martabat peradaban bagi kesejahteraan bangsa seutuhnya.

***

Pada Kamis 21 Januari 2021 Rapat Paripurna DPR telah mengesahkan keputusan Komisi III yang menyetujui pengangkatan Sigit sebagai Kapolri. Dengan demikian, Sigit akan mengikuti upacara pelantikan di Istana Negara, Jakarta.

Kita berharap Polri dan lembaga-lembaga terkait ke depan terus membangun sistem keamanan yang kuat dan tidak gagap menghadapi kemajuan teknologi dengan menerapkan teknologi mutakhir tersebut.

Sekian. Salam kebajikan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun