Demikian asal mula tradisi Begalan di Banyumas. Mohon maaf, bila ditemukan kekeliruan dari hasil penelusuran saya mengenai asal muka Begalan.Â
Bila diantara pembaca ada yang menemukan data lebih valid dan mutakhir tentang asal mula tradisi ini, silakan tulis hasil penemuan tersebut di komentar atau dalam bentuk tulisan lain sebagai bagian dari upaya mencerdaskan bangsa. Â
Fungsi Kesenian Begalan Kini
Kesenian Begalan adalah kesenian asli Banyumas yang bukan hanya menghibur. Pertunjukan seni budaya ini sekaligus menunjukkan nilai-nilai luhur dari kearifan lokal yang tetap aktual dan sesuai dengan dinamika kehidupan masyarakat terkini.
Tradisi dalam rangkaian resepsi pernikahan ini pada awalnya dilakukan hanya bila yang dinikahkan adalah anak pertama dengan anak pertama, anak terakhir dengan anak terakhir, anak pertama dengan anak terakhir, dan untuk anak pertama perempuan.
Begalan sebagai suatu bentuk seni budaya pada hakikatnya lahir dari daya kreativitas para seniman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, sebagai salah satu bentuk menjaga nilai-nilai luhur masyarakat, yang dapat menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi. Dalam perkembangannya mengalami proses dinamis yang kemudian membentuk jatidiri budaya daerah.
Bukan hanya pada acara pernikahan, Begalan kini juga ternyata dapat digelar untuk memeriahkan kegiatan seminar, seperti yang dilakukan oleh dua orang seniman dari Lesbumi (Lembaga Seniman Budayawan Muslimin Indonesia) Kabupaten Banyumas berikut ini.
Jadi tidak tertutup kemungkinannya Begalan diadakan pada acara-acara resmi lainnya.
Materi dialog dalam Begalan kurang lebih sama. Yang pasti semua dialog berjalan secara kocak dan banyak menimbulkan gelak tawa para hadirin.
Baca juga: Hari Ulos Nasional: Ulos Sebagai Warisan Budaya dengan Nilai Filosofis yang Luhur