Mohon tunggu...
Penaku Laylie
Penaku Laylie Mohon Tunggu... Seniman - Aku Bernafas Maka Aku Ada - Tri Murti

Malaikat Bumi • Tri Murti • Inpeek Buku Perdanaku: Semangat Aku, kamu dan Kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen : Si Tegar vs Si Pengeluh

6 November 2021   20:40 Diperbarui: 8 November 2021   01:39 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya kak. Aku paham sekarang. Aku  ingin menjadi seorang yang tegar kak. Seperti kak Mawar." kata Duri.

" Tapi rasanya berat kak." "Aku bingung mau mulai dari mana perubahanku ini." jawab Duri.

 "Kau bisa dek." 

"Asalkan kau mau merubah kebiasaan burukmu."
" Kau harus memulainya dari dirimu sendiri dek."
" Pertama, benahi dulu tentang kebiasaan mengeluhmu itu."

 "Baiklah kak. Aku akan mencobanya." jawab Duri.

1 Minggu kemudian.  Duri mengalami perubahan yang besar dalam hidupnya. Setelah menjalankan semua saran yang diberikan kak
Mawar teman akrabnya. Sekarang dia tidak lagi menjadi seorang pengeluh. Kalaupun ada masalah dan ingin membagikannya
melalui cerita. Dia selalu berpikir dulu tentang kata yang pas untuk menceritakannya.  Dia sekarang lebih selektif untuk memilih seseorang untuk dijadikan temannya.

Sekarang,  Duri menjadi seorang yang disukai teman-temannya. Dia suka memberi nasihat dan suka membantu ketika temannya membutuhkan bantuannya. Yang dulunya wajah Duri terlihat kusut dan kusam. Wajahnya kini menjadi berseri dan cerah. Bahkan, sekarang Duri mendapat nama panggilan yang baru dari teman-temannya. Mereka memanggilnya "Mewangi". 

Kamar bambu, 06 November 2021

Penulis : Penaku Laylie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun