Mohon tunggu...
Penaku Laylie
Penaku Laylie Mohon Tunggu... Seniman - Aku Bernafas Maka Aku Ada - Tri Murti

Malaikat Bumi • Tri Murti • Inpeek Buku Perdanaku: Semangat Aku, kamu dan Kita

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen : Si Tegar vs Si Pengeluh

6 November 2021   20:40 Diperbarui: 8 November 2021   01:39 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok. Pribadi Penaku Laylie

Al-kisah ada dua orang gadis di kamar sebuah pondok pesantren. Mereka sangat akrab meskipun berbeda daerah. Namun, mereka mempunyai kepribadian yang sangat berbeda. Mawar adalah nama gadis yang terkenal tegar. Sedangkan Duri adalah nama gadis yang terkenal pengeluh. Mereka akrab sekali bahkan seperti kakak beradik.

Pada suatu malam sebelum tidur duri menghampiri mawar untuk menceritakan permasalahan hidupnya. Ibaratnya hampir menjadi rutinitas kalau duri selalu mengeluhkan cerita hidupnya kepada mawar. Bahkan, hal-hal yang sepele sekalipun tetap saja dikeluhkan.

"Kak Mawar, " kata Duri kepada temannya.

Iya ada apa dek? jawab mawar.

"Kenapa aku sering sekali dirundung kesedihan ya kak?" 

"Padahal, aku sudah berbuat baik."  "Tapi kenapa aku masih merasa sedih ?" tanya Duri kepada Mawar.

"Mawar hanya tersenyum." sambil membuat teh untuk mereka berdua.

"Ayolah kak, jawablah sesuatu." desak duri kepada mawar.

"Ada apa sebenarnya denganku?" 

"Duri, sebenarnya aku mengamatimu sudah lama." "Bahkan semenjak pertama kali mengenalmu di pondok ini. Ada beberapa hal yang harus kau benahi dalam dirimu." jawab kak mawar sambil memberikan teh hangat kepada duri.

"Apa kak?" tanya duri kepada mawar.

"Kau yakin ingin mendengar penjelasanku?" jawab mawar.

"Tapi, jangan marah lo ya kalau aku berkata jujur tentang kekuranganmu." jawab mawar.

"Tentu saja kak. Aku tak akan marah." jawab Duri.

"Aku ingin meluruskan kebiasaanmu yang tidak wajar. Kau terkenal seorang pengeluh di antara teman-temanmu." "Anehnya, kau nyaman-nyaman saja." "Setiap ada masalah kau selalu mengeluh." "Kau melampiaskan ke mana-mana. Kau juga posting masalah di mana-mana. Status whatsapp, story instagram." "Bahkan bangun tidur sekalipun." "Kau posting masalah hidupmu." jawab Mawar.

"Bayangkan, orang yang membacanya." "Kira-kira, mereka juga ikut bersedih bukan ketika membaca keluh kesahmu?" "Bahkan, temanmu saja tidak peduli dengan deritamu." "Yang ada malah menjauhimu." "Sebab kau berhawa negatif." "Menguras energi." "Itulah salah satu sebab kenapa kau merasa bersedih." "Sebab hatimu gelap sebab kau buat meratapi masalah-masalah kehidupanmu." jawab kak mawar dengan serius.

"Dengan wajah menunduk duri menjawab, "iya kak."
"Aku mengakuinya. " "Tapi, tidak bolehkah aku mengeluh?"

"Boleh saja, asal sewajarnya." Tidak harus juga kau posting di mana-mana." "Terkesan kau paling menderita sendiri."

"Lihatlah orang di bawahmu dek." "Agar kamu bisa bersyukur dan tidak mudah mengeluh." 

"Terus apa yang harus aku lakukan kak?" tanya duri kepada Mawar.

 "Benahi sikapmu, kebiasaanmu. Kalau memang mau mengeluhkan masalahmu. Keluhkan pada orang yang sekiranya bisa memberimu saran dan arahan. Yang bisa menjaga rahasiamu.  Bukan orang yang suka mengumbar masalah yang kau ceritakan." kata Mawar kepada Duri.

"Iya kak. Aku paham sekarang. Aku  ingin menjadi seorang yang tegar kak. Seperti kak Mawar." kata Duri.

" Tapi rasanya berat kak." "Aku bingung mau mulai dari mana perubahanku ini." jawab Duri.

 "Kau bisa dek." 

"Asalkan kau mau merubah kebiasaan burukmu."
" Kau harus memulainya dari dirimu sendiri dek."
" Pertama, benahi dulu tentang kebiasaan mengeluhmu itu."

 "Baiklah kak. Aku akan mencobanya." jawab Duri.

1 Minggu kemudian.  Duri mengalami perubahan yang besar dalam hidupnya. Setelah menjalankan semua saran yang diberikan kak
Mawar teman akrabnya. Sekarang dia tidak lagi menjadi seorang pengeluh. Kalaupun ada masalah dan ingin membagikannya
melalui cerita. Dia selalu berpikir dulu tentang kata yang pas untuk menceritakannya.  Dia sekarang lebih selektif untuk memilih seseorang untuk dijadikan temannya.

Sekarang,  Duri menjadi seorang yang disukai teman-temannya. Dia suka memberi nasihat dan suka membantu ketika temannya membutuhkan bantuannya. Yang dulunya wajah Duri terlihat kusut dan kusam. Wajahnya kini menjadi berseri dan cerah. Bahkan, sekarang Duri mendapat nama panggilan yang baru dari teman-temannya. Mereka memanggilnya "Mewangi". 

Kamar bambu, 06 November 2021

Penulis : Penaku Laylie

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun