Mohon tunggu...
Tri Mulyati
Tri Mulyati Mohon Tunggu... Guru - senang berpikir dan menulis

tak pernah berhenti berpikir. Memiliki lansekap imajinasi yang kaya. Senang mengamati kehidupan. Introvert yang kadang berpura-pura menjadi ekstrovert...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Budaya Konformitas di Balik Kata "Bestie"

13 Juli 2022   15:19 Diperbarui: 14 Juli 2022   03:28 1567
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan kata "bestie" yang populer di kalangan remaja maupun dewasa, perlu diwaspadai dimungkinkan dapat membentuk budaya konformitas. Ilustrasi: Freepik 

Kenapa seseorang sering terjerumus melakukan konformitas?

Salah satu penyebab paling kuat adalah keinginan untuk mengikuti mayoritas dan merasa takut terlihat berbeda.

Bordens & Horowist (2008) melalui penelitiannya menyimpulkan bahwa seseorang cenderung untuk melakukan konformitas karena ingin terlihat sama dengan mayoritas dikarenakan perubahan asumsinya sendiri.

Alasan lain kenapa seseorang melakukan konformitas, karena sejatinya manusia memiliki keinginan untuk disukai dan dipuji, takut terhadap penolakan agar dapat diterima oleh kelompok sosialnya, dan keinginan untuk merasa benar sehingga mengikuti keputusan orang lain yang dirasa benar untuk agar dirinya juga dianggap benar (wardana Eka, 2021).

Kesimpulan yang bisa penulis ungkapkan yaitu kita sebagai individu sosial hendaknya dapat menyadarkan kembali dalam memilah kata "bestie" agar dapat berdampak positif, yaitu hanya sekadar agar terjalin keakraban yang akan membentuk budaya sosial yang nyaman serta toleran. 

Jangan sampai tren yang dianggap asyik justru akan menimbulkan kesenjangan dan sikap intoleransi terhadap sesama, utamanya dalam menghadapi kurikulum merdeka yang di dalamnya memiliki nilai utama yaitu profil pelajar pancasila, hendaknya kita memberikan teladan toleransi sebagai bagian dari amanat sila ketiga.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun