Kesadaran Setelah Shalat
Ternyata tidak hanya saat shalat saja, kesadaran shalat ini perlu dibawa ke kehidupan nyata usai menjalankan shalat. Nilai-nilai yang terkandung dalam shalat perlu kita aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, dampak dari menjalankan ibadah shalat (termasuk ibadah-ibadah lainnya) dapat dirasakan dalam kehidupan bermasyarakat.
Biar pun shalatnya sangat khusyu' dan begitu tuma'ninah, tapi jika tidak ada dampak pada kehidupan nyata, itu pun masih dianggap sebagai shalat yang LALAI. Mengapa? Seharusnya kesalehan pribadi diikuti oleh kesalehan sosial. Rajin beribadah tapi berbuat buruk kepada tetangga, apalah guna. Khusyu' dalam shalat, tapi setelah itu berbuat zalim kepada orang lain, percuma juga.
Setelah bertemu Tuhan dalam shalat, diharapkan setelah shalat kita berbuat baik kepada semua ciptaan Tuhan. Tidak hanya kepada manusia, juga kepada makhluk hidup lain seperti hewan dan tumbuh-tumbuhan. Termasuk juga menjaga alam dan lingkungan agar tetap lestari.
Shalatnya khusyu' tapi belum ada dampak baik dalamkehidupan nyata, itu saja masih dianggap sebagai shalat yang lalai, apalagi shalatnya tidak khusyu' dan sadar (shalat seperti robot), itulah sebagaimana yang disebut dalam surat Al Ma'un sebagai ORANG YANG CELAKA.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H