Mohon tunggu...
Tri Junarso
Tri Junarso Mohon Tunggu... Self-employed -

(1) Consultant (2) Books Writer: Corporate Governance; 7th Principle of Success; Leadership Greatness; Effective Leader; HR Leader - www.amazon.com/s?ie=UTF8&page=1&rh... (3) Software Developer (4) Assessor

Selanjutnya

Tutup

Money

Telkom: Batas Antara Corporate Governance Award dan Watchlist

11 Oktober 2015   14:48 Diperbarui: 11 Oktober 2015   23:41 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai contoh, sepanjang hari Selasa, tanggal 4 Agustus 2015, dari 517 saham yang diperdagangkan, sebanyak 151 saham melemah, 123 saham menguat, dan 243 saham stagnan. Saham-saham pemberat IHSG hari ini antara lain TLKM (-1,54%), BMRI (-1,80%), ASII (-1,12%), UNVR (-0,71%), dan KLBF (-1,75%).

[caption caption="Chart 1"]

[caption caption="Chart 2"]
[Chart 2]

Capital In

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melakukan penawaran obligasi atau surat utang senilai Rp 12 triliun. Pada tahap pertama, dari obligasi yang ditawarkan sebesar Rp 7 triliun, telah terserap 60 persen. Di mana sebesar 87 persen yang digunakan untuk kepentingan infrastruktur. “Sedangkan sisanya digunakan untuk merger and akuisisi," ucap Direktur Keuangan PT Telkom Tbk, Heri Sunarya di Jakarta, Rabu, 20 Mei 2015.

Direktur Utama TLKM Alex J Sinaga selanjutnya Senin, 10 Agustus 2015 mengatakan, bahwa alasan dasar mengapa Telkom masih dipercayai pasar di karena sustainability bisnis perusahaan yang masih tetap terjaga. Menurut catatannya, pertumbuhan bisnis Telkom mencapai 12,2 persen (yoy). Sementara untuk pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia hanya tumbuh dibawah 10 persen.

Capital Out

Kita semua tahu pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II-2015 mengalami perlambatan, dimana angkanya hanya berkisar 4,6 persen. Nilai pertumbuhan ini menurun jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2015 sebesar 4,7 persen. Untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang signifikan, Indonesia memerlukan kebijakan dan kearifan semua pihak, terutama dari pemerintah dan para pelaku bisnis.

Pemerintah telah merekomendasikan untuk meningkatkan investasi di dalam negeri dengan menarik modal asing masuk. Serta mendorong supaya transaksi bisnis diupayakan sejauh mungkin dalam bentuk mata uang rupiah. Sehingga pelarian USD ke luar negeri dapat dicegah, dan rupiah tidak mengalami depresiasi terus-menerus.

PT Telkom Tbk mengumpulkan capital gain dari penerbitan obligasi rupiah. Tetapi, mereka melakukan penanaman modal luar negeri dalam bentuk mata uang USD. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) melalui entitas anak usahanya Telekomunikasi Indonesia International USA Inc (Telkom USA) mengakuisisi AP Teleguam Holding Inc, perusahaan induk GTA Teleguam yang merupakan salah satu operator telekomunikasi di Guam, ungkap Direktur Wholesale & International Service Telkom, Honesti Basyir di Jakarta, Selasa, 2 Juni 2015.

Salah satu sumber pendanaan akuisisi AP Teleguam adalah penawaran umum berkelanjutan (PUB) obligasi seperti tersebut di atas. Dimana sebelumnya, perseroan telah melangsungkan PUB I tahap I senilai Rp 7 triliun pada Juni 2015. Obligasi ini terbagi dalam empat seri. Salah satu seri memiliki tenor 30 tahun.

Saat ini proses akusisi konon telah sampai pada tahap persetujuan Pemerintah setempat. Akuisisi GTA ini akan memperkuat bisnis PT Telkom Tbk khususnya di bisnis internasional melengkapi keberadaan Telin Singapore, Telin Hong-Kong, Telkom Australia, Telkom Taiwan, Telkom USA, Telin Malaysia, Telkom Macau, Telin Timor-Leste Telkom Saudi Arabia dan kantor cabang di Myanmar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun