Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (115): Perang Dunia Alam Gaib

16 Desember 2024   05:06 Diperbarui: 16 Desember 2024   05:06 374
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketika sedang bermeditasi di kamarnya, tiba-tiba terdengar suara ledakan yang cukup keras. Ia segera keluar dan di depan teras puri disambut oleh tiga orang murid yang sedang betugas jaga.

"Bunyi apa tadi?"

"Maaf, Kanjeng Wotwesi. Ada ledakan berasal dari bilik emas tempat persembahan. Kami sudah periksa tapi tidak ada bekas ledakan dan tidak ada kerusakan apa-apa!"

"Hm.., sudah datang!" Kanjeng Wotwesi segera memberikan perintah, "Kumpulkan Laskar Intijiwo! Ada kiriman santet!" Ia langsung tahu apa yang harus dilakukan. Sebelumnya ia sudah dapat peringatan dari Ratu Siluman Garangan bahwa akan datang sebuah serangan ilmu hitam.

Kanjeng Wotwesi segera duduk bersila di depan bilik emas, menabur bunga tujuh macam di sekeliling tungku yang mengepulkan asap berbau kemenyan. Ia mencoba menerawang siapa yang menyerangnya, tapi hanya melihat kabut yang menyelimuti seluruh ruang remang-remang, dan tidak bisa ditembus. Itu artinya ilmunya masih kalah tinggi dibanding si dukun santet.

Sepuluh murid pilihan mengenakan pakaian serba hitam. Sebagian melakukan ritual meniup suling cangkang dan sebagian lagi menari sambil menyanyikan syair mantra yang diulang-ulang. Arti mantra itu adalah mengundang kehadiran 'Ibu Ratu Siluman Garangan'.

Ratu Siluman Garangan diikuti beberapa pasukannya langsung hadir menghadang Siluman Kukuk Beluk Laut. Mereka saling beradu tatapan dengan sorot mata penuh ancaman.

Siluman Kukuk Beluk Laut lantang mengaku, "Aku melaksanakan perintah seorang guru santet!"

Ratu Siluman Garangan menjawab, "Orang yang kamu serang ini berada dalam perlindunganku! Aku minta kamu pergi secepatnya dari sini!"

"Aku harus mengambil nyawanya!"

"Berarti kita harus perang!" Ratu Siluman Garangan yang mengenakan jubah hitam menampakkan kuku-kukunya yang sangat runcing dan beracun. Ia menyatakan akan melindungi Kanjeng Wotwesi dengan segenap kemampuan yang dia miliki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun