Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (106), Menyisahkan Kesunyian

9 November 2024   04:40 Diperbarui: 9 November 2024   05:02 784
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Iya, Mbok! Tapi salahkah jika aku harus melindungi diriku!"

Ia ingat janji itu, bahkan masih segar dalam ingatannya, tapi ketika sedang dalam pertarungan, dia tidak ingat apa-apa lagi. Hanya satu yang ada dalam pikirannya, yaitu menghabisi musuh secepat mungkin. Meskipun setelah itu penyesalan selalu menggumuli perasaannya. Ia sendiri tidak mengerti mengapa timbul kemarahan yang tak terkendali dan baru akan merasa puas setelah melepaskan pukulan-pukulan maut untuk membunuh setiap musuhnya.

"Melindungi diri tidak berarti harus membunuh bukan?"

"Iya Mbok!" Tubuh gagah yang telah mengguncang dunia persilatan itu pun seperti tidak bertulang seketika. Matanya meredup dan menatap lantai.

"Iya apa, Le?"

"Tidak harus membunuh!"

"Jangan marahi dia!" sahut Kanjeng Wotwesi yang tanpa disadari oleh mereka berdua telah muncul di ruangan itu.

Mbok Cipluk memberanikan diri berkata, "Maaf Kanjeng, saya mohon dengan hormat agar Kanjeng tidak melibatkan Klebat dengan perkelahian-perkelahian yang membuat dia harus membunuh orang!"

"Aku melibatkan Klebat?"

Mbok Cipluk menunduk dengan tubuh gemetar.

"Dia berhak menuntut balas atas kematian ibunya tahu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun