Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (93): Sejuta Tipu Muslihat

22 Oktober 2024   04:40 Diperbarui: 22 Oktober 2024   04:41 782
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arya Dewandaru semakin yakin bahwa orang di depannya itu memang penjahat yang selama ini dicarinya, yaitu Pendekar Tapak Petir.

***

Kini Arya Dewandaru menatap Den Ghandi dengan sorot mata penuh kegeraman. "Dengar baik-baik ya, Nak! Orang tua itu adalah penjahat besar!"

"Dia salah orang!" Joko Petir menyahut cepat, "Saya Surono, bukan Joko Petir.

"Nah, paman salah orang!" seru Ghandi tegas. "Paman yang jahat dan sudah melakukan kesalahan besar!"

"Hei bocah cilik, dengar..."

"Jangan panggil aku bocah cilik. Apa paman sudah tua bangka?"

Dewan menarik nafas panjang. "Baiklah, saya menghormati orang tuamu. Saya mau pergi, tapi saya mau mengambil pedang saya!"

Joko Petir lega mendengar itu. Ia tidak menyangkah nyawanya telah diselamatkan oleh seorang bocah kecil, anak dari orang yang telah membuat kedua tangannya buntung.

"Bocah keparat!" gerutu Arya Dewandaru lirih. Tentu saja wajahnya tadi berubah merah saking marahnya. Terlepas pedang di tangannya dengan sekali dorong oleh seorang anak kecil merupakan penghinaan yang tiada tara bagi komandan pasukan rahasia yang terlatih itu. Benar-benar tidak masuk di akal.

Itulah yang membuat ia kemudian ragu-ragu untuk menyerang, karena apabila sampai bertarung, kalau menang tidak akan berarti apa-apa, namun jika kalah harga dirinya akan hancur lebur terseret masuk ke dalam lumpur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun