Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (89): Melanggar Ikrar

16 Oktober 2024   07:07 Diperbarui: 16 Oktober 2024   13:43 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Apa yang sedang kamu pikirkan?" tanya Arum.

"Aku sedang memikirkan Mahesa dan Lastri! Aku kasihan sama mereka!"

"Besok pagi biar aku cari mereka!"

"Biar aku saja yang cari!"

***

Yang pertama dan yang paling membahagiakan sejak mereka berdua berada dalam pelarian, adalah bangun pagi di alam bebas. Ketika langit jingga menghantar mentari bangun dari peraduannya, mereka duduk berdua sambil menatap segala keindahan semesta dari atas pohon.

"Seperti tempat-tempat lainnya di dalam hutan, tempat ini sangat biasa," kata Mahesa, "Tapi menjadi luar biasa karena ada kamu di sisiku! Karena kamu semuanya jadi tampak indah!"

Lastri tersenyum bahagia mendengar itu. Ia merasa begitu tersanjung. "Dan juga karena ada kamu, Cak Mahes!" balasnya.

"Lastri, jangan pernah membenciku!"

"Cak Mahes juga jangan pernah membenciku! Janji?"

"Janji! Ayo kita lanjutkan perjalanan!" ajak Mahesa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun