Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (84): Menagih Utang

9 Oktober 2024   06:44 Diperbarui: 21 Oktober 2024   14:47 602
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahesa dan Lastri hanya tersenyum mendengar cerita orang-orang desa yang lugu itu.

***

Niat Ayu Lastri pulang kampung selain karena rasa rindunya kepada keluarga dan memperkenalkan Mahesa kepada mereka, yang tak kalah penting adalah untuk menuntut balas dendam kepada Juragan Bejo. Sewaktu masih di padepokan ia sudah mengutarakan rencananya itu kepada Mahesa.

"Aku akan membantumu!" janji Mahesa.

"Ini urusanku pribadi, aku tidak ingin menyeret orang lain dalam urusan ini!"

"Apa aku termasuk yang kamu anggap orang lain itu?" tanya Mahesa.

"Bukan begitu! Cak Mahes selama ini aku anggap sebagai dewa penolongku! Itu hutang budi yang tidak akan mungkin bisa aku tebus, jadi aku tidak ingin berhutang budi lebih banyak lagi!"

"Kalau aku tagih hutangmu, kamu ingin menebusnya?"

"Ya..?"

"Bersedialah jadi istriku! Itulah satu-satunya cara untuk melunasi hutang budimu!"

Lastri tersipu malu dan ia berusaha menyembunyikan wajahnya yang memerah. "Iya, tentu aku bersedia! Berapa kali aku katakan itu!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun