Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (82), Tak Ada yang Tak Berakhir

8 Oktober 2024   04:56 Diperbarui: 8 Oktober 2024   05:36 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lintang dan Arum membersihkan ruangan di dalam gua, mengubur tulang belulang yang berserakan yang mereka temui di mana-mana. Arum kadang masih merasa ngeri melihat situasi di sekitar puncak bukit itu, tapi sepanjang ada Lintang Si Pendekar Pedang Akhirat di sisinya, tidak ada lagi yang perlu ia khawatirkan.

Setiap saat Arum dengan setia dan telaten membacakan isi kitab pusaka itu buat suaminya. Dukungannya kepada suaminya sungguh luar biasa. Kendati tidak jarang ketika bangun tidur, ia mendapati suaminya belajar sendiri membaca, meskipun harus dengan mengeja.

Suatu pagi Arum melihat Lintang menulis dengan telunjuknya yang dialiri tenaga dalam di dinding gua, sehingga dinding batu itu seperti di pahat. Pelan-pelan dengan penasaran Arum menghampiri dan membaca tulisan berhuruf Jawa di sana.

Kunikmati

setiap detik keajaiban yang kau berikan

yang buat hidupku kaya makna

setiap tutur katamu 

laksana lantunan mantra 

yang merasuk kedalam sukma

menjadi pencerah jiwa

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun