Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar Sang Pendekar (74): Dermaga Cinta

25 September 2024   06:58 Diperbarui: 25 September 2024   06:59 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Arum dan Lintang pulang kembali ke padepokan. Mereka menunda niat mencari kitab pusaka ke Bukit Kedung Lintah. Setelah sampai di padepokan Benteng Nusa, dan istirahat beberapa saat, Ki Tanca kemudian pamit untuk pulang ke Lumajang. Ia harus secepatnya menyampaikan kabar gembira itu dan mempersiapkan acara penyambutan Raden Lintang Kejora. Orang tua itu berjanji akan kembali tujuh hari lagi.

Arum kemudian pergi menemui Cak Japa, orang yang dianggap sebagai pengganti orang tuanya, untuk menceritakan terungkapnya siapa jati diri Lintang sebenarnya. Arum selama ini memikul dilema yang cukup berat mengenai keberadaan orang yang mirip suaminya itu. Ia gembira sekaligus khawatir. Ia bersyukur sekaligus merasa bersalah.

Akan tetapi, ia memiliki alasan kuat mengapa ia melakukan itu. Yang pertama, ia mengalami kesulitan untuk menjelaskan kepada orang-orang bahwa orang asing itu bukan Tulus, jika tanpa ada bukti pendukungnya. Dia tahu karena ia memang sangat mengenal suaminya, tapi tidak bagi orang lain. Yang kedua, ia telah sangat berduka atas kehilangan suaminya, dan kehadiran orang yang mirip suaminya itu bisa membuat penderitaannya berkurang, meskipun ia sadar itu salah. Yang ketiga, dengan keberadaan orang yang dianggap Raden Kebo Kicak, padepokan setidaknya cukup aman dari gangguan para pendekar yang ingin merebut kitab dan pedang pusaka, dan tentu saja juga mencegah dari orang-orang yang berniat menggoda janda muda cantik itu. Yang berikutnya, lelaki asing itu menderita hilang ingatan, ini membuat Arum menaruh belas kasihan dan berniat untuk menolong menyembuhkannya. Kini, dengan terungkapnya jati diri Lintang Kejora, semua beban berat di Pundak Pendekar Jelita itu telah terbebaskan.

***

Tujuh hari berikutnya, seperti yang telah dijanjikan, Ki Tanca beserta tiga puluh orang pasukan berkuda datang kembali ke Padepokan Benteng Nusa. Sembilan orang dan Ki Tanca memakai pakaian bangsawan. Sepuluh orang memakai pakaian prajurit, yang mengawal dari jarak lima hingga sepuluh meter. Sementara sisanya berpakaian bebas, karena mereka adalah pasukan rahasia yang mengawal dari jarak radius sepuluh hingga dua puluh meter.

Seorang ketua rombongan memberi hormat kepada Lintang. "Raden benar-benar mirip dengan ayah anda!" katanya sebelum meminta ijin untuk melihat tanda lahir di bagian belakang kepalanya. Setelah ia melihat tanda bintang dengan mata kepala sendiri, ia kemudian menjatuhkan diri berlutut memberi hormat, dan itu diikuti oleh seluruh pasukannya.

"Terimalah hormat kami Raden Lintang!" seru mereka serentak seraya merangkapkan kedua telapak tangan dan menaruhnya di depan dahi.

Ki Tanca kemudian menghampiri Arum dan menjelaskan bahwa mereka akan membawa Lintang pulang ke Lumajang. Raden Bentar ayah Lintang adalah ketua Perkumpulan Pedang Akhirat, yang memiliki anggota cukup besar dan selama ini tidak memiliki ketua, sehingga Lintang akan dinobatkan sebagai ketua mereka, menggantikan ayahnya.

Arum minta ijin kepada Ki Tanca untuk mempersiapkan bekal dan membungkus beberapa pakaian Lintang. Ia mengajak Lintang masuk ke dalam.

Apabila dulu Arum memandang Lintang sebagai orang asing miskin yang hilang ingatan dan sebatang kara, kini dia merasa betapa rendah dirinya jika dibandingkan dengan Lintang.

Arum baru menyadari bahwa dia sebetulnya mencintai lelaki yang mirip suaminya itu. Semenjak pertemuan pertama kali, ia sudah memiliki perasaan aneh terhadap Lintang. Makin lama perasaan ini menjadi makin kuat dan akhirnya berkembang menjadi perasaan cinta. Apalagi setelah mendapat kenyataan bahwa Lintang memiliki ilmu kesaktian yang mengagumkan, dan ditambah lagi bahwa Lintang ternyata adalah seorang keturunan bangsawan besar, rasa cinta itu menjadi semakin membara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun