"Huu..! Itu artinya kamu gak dengar omongaku!"
Lintang hanya tersenyum. Ia mendapat banyak pencerahan tentang situasi politik dan sejarah serta tentang kondisi masyarakat dari Arum. Ia senang memperoleh pelajaran yang sangat berharga itu. Khususnya cerita mengenai kehidupan pendekar-pendekar besar. Ia sangat mengagumi wanita cerdas di hadapannya, Pendekar Jelita, yang menurutnya pantas menjadi salah satu pendekar besar di Nusantara.
"Kok tersenyum?"
"Terima kasih banyak Guru Putri!" ucapnya sambil tersungging senyuman bahagia di bibirnya.
"Hm.., kamu pergi tidur saja sana!"
"Terima kasih, Guru Putri!"
"Untuk apa?"
"Untuk pencerahannya!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H