Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (60), Cerita Duka

8 September 2024   07:26 Diperbarui: 8 September 2024   07:29 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Oleh: Tri Handoyo

Sore yang cerah. Tulus berkunjung ke rumah Cak Japa. "Assalamualaikum..!

"Wa alaikum salam..!" Lelaki yang lebih dikenal sebagai imam langgar itu sedang menyapu halaman ditemani Alya. Kedua lelaki perkasa itu berangkulan dengan sangat erat. "Bagaimana kondisi istrimu?" tanya Cak Japa.

"Alhamdulillah, Cak. Arum cukup tabah menerimanya!"

"Syukur alhamduillah!"

"Kami ikhlaskan dan serahkan semua kepada yang Maha Kuasa!" Meskipun mengatakan demikian, namun di wajah Tulus masih tersirat kesedihan jika mengingat peristiwa itu.

"Ayo masuk, ada yang ingin aku ceritakan!"

"Kita di teras langgar saja, Cak!"

"Baiklah!"

"Oh iya, saya ingin tahu soal ke mana perginya Mbah Kucing, dan juga tentang meninggalnya Ki Setiaji dan Cak Woto!" tanya Tulus mengalihkan cerita dukanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun