Selain bermanfaat untuk kanuragan, tenaga dalam murni ini juga bermanfaat untuk vitalitas, kesehatan diri dan penyembuhan. Bahkan juga untuk membangun benteng energi dari serangan mahluk halus. Energi ini juga dapat digunakan untuk keperluan gaib, misalnya untuk mengusir, memukul atau menangkap mahluk halus tertentu. Tingkat ini pun sudah dikuasai Tulus dengan baik.
Tenaga dalam murni yang dihasilkan terutama dari cakra di antara pusar dan alat kelamin dan cakra di antara alat kelamin dan tulang ekor tersebut adalah cakra-cakra energi dasar tubuh manusia yang sering disebut samudera prana. Hawa murni ini menjadi penunjang energi kehidupan tubuh manusia, mengisi kehidupan organ-organ, pembuluh darah, urat saraf dan semua sel-sel dan menunjang proses metabolisme tubuh.
Di dalam Kitab Serat Sekti Mandraguna, semua olah pernafasan itu masih tingkat pemula, kini semua itu dikombinasikan dengan merapal ajian, bertapa dan puasa dalam kurun waktu yang ditentukan. Ada bertapa dengan posisi kaki digantung di atas pohon, ada yang bertapa dengan dikubur di dalam tanah hanya dengan menyisahkan kepala, ada yang bertapa di dalam air dengan bantuan pernafasan menggunakan bantuan bambu, dan lain sebagainya.