Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar sang Pendekar (56), Memasuki Kawah Candradimuka

3 September 2024   06:56 Diperbarui: 3 September 2024   07:02 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Seiring berjalannya waktu, Tulus menjadi orang kepercayaan Mpu Naga dan menjadi salah seorang pengajar di usianya yang masih sangat muda. Ketika Mpu Naga ada urusan keluar kota, tanggungjawab padepokan diserahkannya kepada pemuda itu.

Di kemudian hari, nasib baik membawa Tulus untuk menginap di Langgar Al Akbar dan berkenalan dengan Mbah Kucing, yang kemudian ia menjadi murid kakek sakti itu. Dari Mbah Kucing ia menerima pelajaran ilmu silat tingkat tinggi yang menyempurnakan semua pelajaran yang pernah diterimanya. Ia menjalani latihan-latihan berat yang belum pernah ia temui sebelumnya.

Kini, setelah menerima Kitab Serat Sekti Mandraguna, ia kembali tertantang untuk memasuki 'Kawah Candradimuka'. Ia menceritakan kepada Arum dan mengutarakan niatnya untuk pergi ke suatu tempat demi mempelajari isi kitab tersebut.

Setelah istrinya mengijinkan, ia mencarikan seorang pembantu lagi khusus untuk membantu segala kebutuhan Arum yang sedang hamil. Sebelumnya mereka sudah punya seorang pembantu rumah yang bertugas mencuci dan memasak.

Tulus memilih tempat 'Kawah Candradimuka' di Bukit Lintah, selain jauh dari pemukiman penduduk, tempat itu juga terkenal angker, sehingga sangat aman dari gangguan manusia.

Pada umumnya kekuatan tenaga dalam diperoleh dengan cara olah pernafasan. Jenis energi itu disebut tenaga dalam keras, yang tujuannya untuk membangun kekuatan, kecepatan, kekebalan menahan pukulan, dan kekuatan pukulan itu sendiri.

Kekuatan pukulan yang dilambari dengan tenaga dalam bisa mencapai ratusan kali lipat bobotnya dibandingkan pukulan yang hanya mengandalkan fisik semata. Teknik pernafasan ini sudah dikuasai Tulus sejak lama.

Latihan pernafasan yang kemudian dikombinasikan dengan olah gerak seperti dalam yoga dan juga meditasi, merupakan tingkatan yang lebih tinggi. Tenaga dalam ini dapat digunakan untuk menyerang dengan hanya menepuk atau menyentuh bagian tubuh lawan, atau dengan merambatkan energinya melalui media perantara seperti tongkat misalnya. Energi ini bisa melumpuhkan, merusak organ tubuh bagian dalam, meremukkan daging dan tulang, cukup dengan cara bersentuhan saja atau bersentuhan dengan benda perantara. Ini pun sudah dikuasai Tulus dengan baik.

Kemudian apabila olah pernafasan dilakukan dengan meditasi dan kekuatan visualisasi fokus untuk membangkitkan kandungan energi di dalam cakra-cakra tubuh, maka energi yang dihasilkan adalah apa yang disebut sebagai tenaga dalam inti.

Dalam olah nafas itu ada gerakan juga, akan tetapi gerakan khusus untuk membangkitkan kandungan energi di cakra-cakra tubuh, yang ditujukan untuk mengolah energi agar bisa dibentuk menjadi bermacam-macam sifat dan bisa digunakan untuk bermacam-macam tujuan, sehingga ini sering disebut sebagai tenaga halus, atau dinamakan 'Prana'.

Daya energi tenaga dalam murni tersebut tidak hanya mengalir di dalam tubuh orang yang bersangkutan, tetapi juga memancar keluar tubuh. Energi ini bisa digunakan untuk menyerang dari jarak jauh, tanpa harus ada persentuhan langsung dan tidak memerlukan suatu benda perantara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun