Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung Pilihan

Ikrar Sang Pendekar (55): Amanat Keramat

2 September 2024   05:17 Diperbarui: 2 September 2024   09:18 435
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Tri Handoyo

Nama asli Mpu Prapanca adalah Dhang Acarya Nadendra, sebagaimana yang tercantum sebagai Dharmadyaksa Ring Kasogatan dalam Prasasti Canggu 1358 Masehi. Prapanca adalah nama samaran yang digunakan sewaktu beliau menulis Kakawin Nagaraketagama, kitab yang ditulis di desa yang bernama Desa Kamalasana.

Mpu Prapanca hidup pada jaman keemasan Majapahit, sebagai hasil perluasan wilayah keluar Jawa mengikuti haluan politik ekspansif Kertanegara yang dilancarkan oleh Mahapatih Gajah Mada. Ia menguraikan kebesaran Majapahit, kemakmurannya, hubungan antara pusat dan daerah, dan hubungan dengan kerajaan di luar negeri.

Setelah terjadinya tragedi Bubat, yang kemudian membuat Mahapati Gajah Mada melepaskan semua jabatannya dan mengasingkan diri, dan kemudian Dang Acarya Nadendra sendiri juga kehilangan kedudukannya, maka ia menggunakan nama Prapanca yang berarti kesedihan. Pada waktu menyusun kitab Nagarakrtagama, hidupnya sedang diliputi kesedihan dan penderitaan yang luar biasa.

Prapanca sebagai sindiran akan sosok yang kurang ajar, terlalu bodoh, tidak menganut ajaran yang luhur, dan tak pantas dijadikan contoh. Pantasnya hanya dipukul berulang kali. Seolah dia merasa tidak pantas menyandang nama Nadendra, pantasnya bernama Winada, yang artinya orang yang tercela dan cacat.

Mpu Prapanca juga menggubah Kakawin Niratha Prakretha yang memberikan pengetahuan yang sangat bermanfaat dalam persoalan kearifan hidup. Menurut kitab tersebut, dengan kepandaian manusia akan bisa mengatasi segala marabahaya dan dengan kesabaran manusia akan memperoleh bimbingan dari Tuhan. Kemudian, manusia dianggap mulia dan kaya jika senantiasa berderma kepada sesama. Selanjutnya, manusia harus menggunakan kearifan supaya tidak terjerumus ke dalam jurang kesengsaraan. Dengan kearifan itu manusia bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil.

Mpu Prapanca menyelesaikan naskah kakawin Negarakretagama di usia sangat tua. Kitab tersebut menguraikan keadaan keraton Majapahit dalam masa pemerintahan Prabu Hayam Wuruk, raja agung di Nusantara, ditulis dalam bentuk syair Jawa Kuna. Karya sastra yang menyanjung dan mengagung-agungkan Raja Majapahit Hayam Wuruk itu murni atas kehendak sang pujangga yang ingin menghaturkan bhakti kepada Sang Prabu, serta kepada bangsa dan negara.

Mpu Prapanca juga menulis beberapa karya seperti Kitab Parwasagara, Bhismasaranantya, Sugataparwa, dan dua kitab lagi yang belum selesai, yaitu Saba Abda dan Lambang. Namun semua itu sampai sekarang belum ditemukan dan tidak diketahui masih ada atau barangkali sudah hancur.

Pandangan mata Mbah Kucing menerawang jauh ke masa silam. Keningnya yang keriputan itu menjadi makin nyata garis-garis keriputnya. "Tulus, jangan pernah sekali-kali melupakan sejarah!" pesannya lirih, "Tanpa jasa Mpu Prapanca lewat karya-karyanya, generasi yang akan datang tidak akan pernah tahu kehebatan dan kebesaran para leluhur kita!"

"Apa kitab 'Serat Sekti Mandraguna' ini hanya satu-satunya, Mbah?"

"Ini kitab yang asli. Memang ada beberapa salinannya, tapi sudah mengalami banyak perubahan, karena ada upaya dari wali-wali agar ilmu-ilmu ini sesuai dengan ajaran agama Islam! Tapi upaya itu justru menghasilkan ilmu baru dengan tingkatan yang lebih tinggi! Sayangnya hanya sedikit orang yang mampu menguasainya!"

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun