Mohon tunggu...
TRI HANDOYO
TRI HANDOYO Mohon Tunggu... Novelis - Novelis

Penulis esai, puisi, cerpen dan novel

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Ikrar sang Pendekar (53): Serangkaian Tirakatan

30 Agustus 2024   04:12 Diperbarui: 30 Agustus 2024   04:12 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika mereka memasuki area candi, ada seorang lelaki berumur sekitar tujuh puluh tahun berdiri menyambut. Lelaki bertelanjang dada dan berambut panjang itu memeluk Tulus dengan hangat.

"Bagaimana kabarnya Paman Kidang?" tanya Tulus mendahului.

"Seperti yang Raden lihat, aku sehat-sehat saja!"

"Ini Arum Naga, istri saya, Paman!" Tulus memperkenalkan istrinya. "Dia putri mendiang Mpu Naga!"

Arum mengulurkan tangan untuk berjabatan dengan lelaki yang dipanggil Paman Kidang Talun itu. "Salam, Paman!"

"Hm... kalian pasangan yang sangat serasi!" puji Ki Kidang Talun jujur. Ia kemudian mengajak mereka duduk di pelataran yang dinaungi pohon besar yang teduh. "Ada energi positif yang menyertai kalian, energi yang memancarkan cahaya terang. Apa kalian habis berendam di air suci pertitaan?"

Arum dan suaminya hanya tersenyum. Arum menduga lelaki tua yang pandai memuji itu hanya asal menduga. 'Jika benar energi itu diperoleh setelah berendam, kenapa tidak disebut berendam di air Sendang Made?'

"Bakal calon bayi dalam kandunganmu sangat beruntung karena dipenuhi energi itu!" sambung Ki Kidang Talun.

Sekarang baru Arum benar-benar dibuat keheranan. Ia akhirnya maklum bahwa lelaki itu pasti bukan orang sembarangan. Terbukti ia orang 'waskita', memiliki pandangan batin yang sangat tajam.

"Menurut Paman Kidang, apa istri saya sedang hamil?"

"Ha..ha.., Raden pasti lebih tahu daripada saya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun