Sejarah kerajaan Kahuripan memang masih belum jelas keberadaanya. Akan tetapi, telah disebutkan dalam Kitab Pustaka Raja, yang dalam bahasa Sanskerta disebut Serat Pararaton, yaitu sebuah naskah yang menceritakan sejarah raja-raja Singhasari dan Majapahit.
Kitab tersebut menceritakan mengenai adanya pembagian wilayah oleh Airlangga diakhir masa pemerintahannya antara Kadiri atau Daha dan Kahuripan. Hal itu dilakukannya saat terjadi perebutan tahta di antara kedua putranya. Di situ dijelaskan Kahuripan berada di timur sungai yang dikuasai oleh Mpu Baradha. Bilamana sungai yang dimaksud dalam serat Pararaton itu adalah sungai Brantas, maka Jombang dipastikan adalah wilayah Kahuripan.
Tulus dan Arum berkeliling di sepanjang tepian pertirtaan yang berbentuk persegi empat itu. Kedalaman dasar kolam tidak kurang dari tiga meter dari permukaan tanah. Nampak belasan pengunjung yang sedang sibuk dengan aktifitas masing-masing.
Struktur bangunan saluran air ini nampak kuat. Di bagian-bagian pinggir kolam terdapat saluran-saluran air yang dibangun dengan artistik. Di bagian tengah kolam terdapat bangunan.
"Kanda, saya boleh masuk kolam?" tanya Arum ragu-ragu.
"Silakan Tuan Putri!"
Ia langsung melepas alas kakinya dan menuruni tangga. Sebuah senyum lebar tampak mengembang dari mulut yang cantik itu. Kedua tangannya menadahi air sumber yang mengalir melewati Jaladwara, lalu menumpahkan air yang dianggap suci itu ke atas bagian depan kepalanya.
"Aahh..!" tiba-tiba ada yang mendorong tubuh Arum sehingga ia tercebur ke dalam kolam. Byuurrr! "Kanda nakal!"
"Ha..ha..ha..!" tawa Tulus sengaja menggoda istrinya.
"Kanda, awas ya kamu!"
Tulus kemudian menceburkan diri ke pertitaan keramat itu, menemani istrinya berenang.